Elektabilitas 3 Paslon Terpaut Tipis, Pemilih Agus Paling Labil

LEMBAGA Konsultan Politik Indonesia mengukur elektabilitas tiga pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta. Hasil survei tersebut menunjukan ketiga pasangan memperoleh tingkat keterpilihan yang berimbang,

“Semuanya masih sangat berimbang. Selisihnya sangat tipis dan bahkan di bawah rentang margin of error sebesar 3,9%,” ujar Direktur Riset Lembaga Konsultan Politik Indonesia Tatak Prapti Ujiyanti saat konferensi pers, Kamis (2/2).

Agus-Sylviana memperoleh dukungan sebanyak 26,8%. Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga masing masing memperoleh elektabilitas sebanyak 25,8% dan 26,2%. “Belum ada pasangan calon yang bisa tidur nyenyak dengan hasil survei ini. Artinya, bila saja ada sedikit kecurangan yang terjadi, sangat besar dampaknya terhadap hasil perolehan suara.”

Menurutnya, seluruh tim pemenangan kandidat perlu lebih militan mengantisipasi rendahnya tingkat partisipasi pemilih. Sebab kecenderungan pemilih di kota besar yang relatif rasional, ujar dia, justru lebih malas menggunakan hak pilih.

"Voter turnout di kota besar itu biasanya rendah. Itu karakteristik pemilih rasional, malas ke TPS," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Konsultan Politik Indonesia Dendi Susianto.

"Pemilih di kota besar seperti Jakarta itu hujan sedikit saja langsung malas ke TPS. Makanya, peran tim kampanye mempengaruhi masyarakat menjadi amat penting untuk mengoptimalkan partisipasi pemilih," sambungnya.

Selain itu, menurut Dendi, semakin mendekati pemilihan setiap kandidat perlu semakin cermat mengelola isu yang dilontarkan. "Supaya jangan sampai akhirnya terkesan membuang pemilihnya sendiri. Ketika tidak hati hati menjaga basis pendukungnya, itu sangat berbahaya."

Hasil survei LKPI menunjukan pemilih Agus-Silvi merupakan yang mungkin banyak beralih. Sebaliknya, pemilih Ahok-Djarot merupakan yang kecil kemungkinannya untuk mengubah dukungan. "Pemilih Agus yang paling labil dan masih mungkin berubah.” (X-12)