Anies Dorong Pemotor Hijrah ke Transportasi Umum

TINGGINYA angka kecelakaan motor di Jakarta membuat calon Gubernur DKI Anies Baswedan ingin memindahkan pengguna motor ke moda transportasi yang lebih ramah lalu-lintas. Namun, itu dilakukan dengan rangsangan, tanpa paksaan.

Anies menjelaskan, jika kelak terpilih sebagai gubernur ia akan mengeluarkan program yang memberdayakan para pengemudi motor. Contohnya, pertama, pengelolaan parkir lebih serius khusus untuk pemotor.

Tak sekedar pelayanan parkir bagi pemotor, pihaknya juga akan memberi pancingan agar pemotor lebih banyak menggunakan kendaraan umum. Yakni, penukaran bukti pembayaran parkir motor dalam jumlah tertentu ke tiket kendaraan umum.

"Setiap beberapa hari tertentu, struk pembayaran kertas parkir motor bisa dipakai untuk transportasi gratis untuk busway dan KRL atau yang terintegrasi dengan program satu tarif Rp5.000 kita," jelas Anies, dalam agenda Riding Bersama Anies Baswedan, dengan Rute Kemang-Kota Tua-Kemang, di Kota Tua, Jakarta, Ahad (1/1).

Dalam acara itu, hadir sejumlah relawan Anies-Sandi dan komunitas bikers. Anies sendiri mengendarai motor Vespa klasik berwarna abu-abu di barisan paling depan rombongan.

Ia melanjutkan, conntoh program kedua ialah penambahan jumlah parkir motor di titik-titik transportasi publik, atau yang di luar negeri disebut dengan park and ride. Ia meyakini program ini bisa jadi solusi untuk para bikers, ketimbang program pelarangan sepeda motor masuk ke jalan protokol atau menaikkan tarif parkir.

Anies menilai, perhatian kepada para pengendara motor yang ramai di jalanan Jakarta ini penting dalam menekan jumlah kecelakaan. Data pihaknya menyebutkan bahwa ada tujuh-delapan nyawa hilang di jalanan per harinya. "Lima sampai dengan enam korbannya adalah pengguna motor," imbuh mantan Mendikbud ini. (X-12)