Anies-Sandi Ingin Kampanye Lebih Hemat

WALAUPUN tak terjadi defisit dana kampanye, pasangan Cagub-Cawagub DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengaku akan lebih menghemat pengeluaran untuk kampanye. Penyampaian visi-misi kepada masyarakat lebih diutamakan.

Saat ditemui di Posko Pemenangan Jl Cicurug, Menteng, Kamis (8/12), Sandiaga mengungkapkan penerimaan dana kampanye pihaknya hingga 30 November mencapai Rp19,08 miliar. Hampir sebanyak itu pula, yakni Rp19,03 miliar sudah dikeluarkan untuk kampanye.

Pengeluaran terbesar ialah untuk pertemuan tatap muka, yakni blusukan dan sejenisnya dengan porsi mencapai 39%. Pengeluaran terbesar kedua ialah untuk alat peraga kampanye 36%.

Meski diakuinya terbilang efisien lantaran pemasukan dan pengeluaran hampir setara, Sandi tetap ingin menekan peneluaran dana kampanye. Terutama dalam pengeluaran pertemuan tatap muka dengan warga.

Dengan perampingan dana kampanye di bagian tatap muka itu, Sandi menyebut pendanaan dapat lebih difokuskan kepada bagian sosialisasi materi kampanye yang lebih susnstantif.

"Tujuannya agar visi dan misi kita sampai ke masyarakat," ujar Sandi.

Ia menambahkan, kegiatan pemaparan dana kampanye tersebut merupakan wujud konsistensi pasangan Anies-Sandi dalam mengumumkan penggunaan dana kampanye secara berkala.

Rilis mengenai penggunaan dana kampanye juga sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 8 Tahun 2015 sebagaimana diubah dalam PKPU Nomor 13 Tahun 2016 tentang Dana Kampanye.

Sandiaga menegaskan dengan menampilkan tranparansi laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye mereka sejak 25 September sampai dengan 30 November 2016, itu akan menghasilkan iklim demokrasi sehat untuk Pilgub 2017.

"Wajib lapor dana kampanye itu per tanggal 20, tapi kami laporkan lebih awal sebagai bentuk transparansi kami. Tranparansi itu bagian dari sikap antikorupsi," urainya. (X-12)