Djarot: Mengubah Mental PNS Butuh Orang yang Tepat di Belakang Sistem

PELAYANAN Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dirasakan memburuk sejak Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjalani cuti kampanye. Wakil Ahok, Djarot Saiful Hidayat, menilai perbaikan pelayanan menjadi pekerjaan rumah (PR) keduanya ketika sudah aktif kembali.

"Iya dong (PR), bukan saya saja tapi juga yang orientasi melayani dengan hati," kata Djarot di Kompleks Kopti Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (30/11).

Djarot menjelaskan, mengubah mental pegawai negeri sipil (PNS) di Jakarta untuk ikhlas melayani warga tidak semudah membalikkan tangan. Butuh proses panjang untuk mengubah pandangan mereka terhadap pelayanan warga.

"Sistem sudah kita bikin, bagus banget, sekarang tergantung man behind the system untuk didik," ucap Djarot.

Djarot menceritakan, ia sudah berpengalaman 10 tahun mendidik PNS Blitar supaya bisa melayani warga dengan hati. Namun, hal itu masih belum cukup.

Bahkan, lanjut Djarot, ia masih sering menemukan pejabat yang lebih suka dilayani ketimbang melayani.

"Bahkan buka pintu mobil dilayani, saya kan tersinggung, dikira saya sudah loyo. Saya suka marah sama ajudan kalau tas dibawain, gila apa, saya sampai marah, apa saya sudah kena stroke," tegas Djarot. (MTVN/OL-4)