Auditor Pantau Perputaran Dana Kampanye DKI

KOMISI Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menerima rekapitulasi laporan awal dana kampanye setiap pasangan kandidat pada Pilkada DKI. Hasil sementara menempatkan pasangan Anies-Sandiaga dengan dana awal kampanye terbesar di antara kandidat lain, yakni dengan laporan dana sebesar Rp 407,5 juta.

Dana awal kampanye Ahok-Djarot yang telah dilaporkan ke penyelenggara adalah sebesar Rp 209,94 juta. Sementara itu, pasangan Agus-Sylviana hanya melaporkan dana awal kampanye sebesar Rp5 juta.

“Memang diperbolehkan untuk sekedar memenuhi syarat awal. Biar nanti auditor yang terus menilai,” ujar Komisioner KPU DKI Dahliah Umar kepada Media Indonesia, Minggu (30/10).

Menurutnya, tim kampanye tetap wajib melaporkan setiap perolehan dana yang masuk dan juga pengeluaran kampanye.

Dahliah mengungkapkan setiap tim pemenangan pasangan calon hanya diperkenankan memiliki rekening tunggal untuk menyimpan dana kampanye. Secara berkala, seluruh tim pasangan calon wajib melaporkan setiap penerimaan dan pengeluaran di rekening tersebut kepada penyelenggara.

“Selanjutnya, setiap paslon juga harus melaporkan setiap penerimaan dan pengeluaran dana kampanye mereka ke KPU DKI paling lambat 12 Februari 2017,” kata dia.

Ia mengatakan pelaporan dana tidak diperkenankan hanya mencantumkan pengeluaran dan pemasukan yang mengacu kepada sumber anonym. Setiap pemasukan dan pengeluaran dana harus dipertanggungjawabkan dengan mencantumkan identitas.

Dahlliah mengatakan tidak menutup kemungkinan dalam perkembangannya setiap paslon mendapat suntikan pemasukan dana kampanye dari berbagai donatur.

Tapi, ia kembali mengingatkan terdapat pembatasan sumbangan yang diberikan kepada paslon. Sumbangan dari sumber perorangan hanya diperkenankan sebesar Rp75 juta. Sementara itu, donasi badan hukum dibatasi maksimal Rp750 juta. (OL-3)