Saksi Fakta tidak Lihat Mirna Kejang-Kejang

SAEFUL Hayat menjadi saksi kedua di sidang ke-19 kasus kematian Wayan Mirna, Rabu (7/9).

Saeful dihadirkan buat meringankan terdakwa Jessica Kumala Wongso. Dia merupakan rekan kerja Hartanto Sukmono, Direktur OT KIA Mobil Indonesia yang sudah lebih dulu memberi keterangan.

Sama seperti Hartanto, Saeful juga diminta menjelaskan yang dia lihat dan alami ketika Mirna semaput pada 6 Januari. Saeful ketika itu juga ada di lokasi dan tengah meeting bersama Hartanto serta rekannya yang lain.

"Apa saudara melihat korban kejang-kejang?" tanya Jaksa Penuntut Umum (JPU) Shandy Handika di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/9).

"Saya tidak melihat korban kejang-kejang, hanya nyender (bersandar) saja," jawab Saeful singkat.

Saeful lantas ditanyai respons teman-teman Mirna. Dia diminta menggambarkan rinci sikap Jessica, juga rekannya yang lain, Hani Juwita.

"Saya tidak melihat," kata Saeful.

Jaksa kemudian mengonfrontasi keterangan Saeful dalam sidang dengan yang termuat dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Di hadapan penyidik, seperti yang termuat dalam BAP pemeriksaan, Saeful menyebut ada satu rekan Mirna yang nampak gugup.

"Bagaimana tanggapan saudara, apa tetap dengan keterangannya?" kejar Shandy.

Saeful mengaku tidak bisa mengingat pasti apa saja yang ditanyakan penyidik. Termasuk, keterangannya dalam BAP.

"Saat di BAP ditanya siapa Jessica saya juga tidak tahu. Saat kejadian saya hanya fokus ke korban," kata Saeful.

Mirna meregang nyawa usai menyeruput es kopi Vietnam di Kafe Olivier, 6 Januari petang. Kopi itu dipesankan Jessica, sebelum Mirna dan Hani tiba di kawasan Grand Indonesia itu.

Jessica menjadi terdakwa tunggal atas kematian Mirna. Rekan Mirna di kampus Billyblue College Australia itu didakwa Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana. Jessica terancam hukuman mati. (MTVN/OL-3)