Perseteruan Perwira Polda Metro Jaya dan Mertua Berakhir Damai

PERSETERUAN seorang perwira Polda Metro Jaya Ajun Komisaris DK dan mertuanya berakhir damai. Kedua belah pihak sepakat menempuh restorative justice atas kasus saling lapor.

Kesepakatan perjanjian perdamaian melalui mekanisme restorative justice ditandatangani kedua belah pihak di ruangan Kasubdit Paminal Polda Metro Jaya, Selasa (31/5).

Kasus ini berawal dari DK yang melaporkan mertua dan adik iparnya di Direskrimum Polda Metro Jaya. Laporan tersebut dibuat pada 26 Februari 2022 dengan Laporan Polisi Nomor: LP/B/1021/III/2022/SPKT/Polda Metro Jaya.

Tak terima, mertuanya berinisial NS dan adik iparnya, CS, balik melaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan pada 16 April 2022 dan Divisi Propam Mabes Polri, Rabu (27/5).

Usai perjanjian damai, kedua belah pihak memberikan keterangan kepada wartawan di Polda Metro Jaya. DK diwakili kuasa hukumnya Nefton Alfares Kapitan. Adapun dari mertua dan adik ipar diwakili kuasa hukum Jay Tambunan.

Perjanjian damai pun diperlihatkan pada wartawan. Perjanjian damai setebal 3 halaman ditandatangani langsung para pihak yang berseteru.

Isi perjanjian kedua pihak mencabut laporan yang pernah dibuat mereka.

Menurut Jay Tambunan, perjanjian damai ini atas perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo karena kedua belah pihak yang berseteru adalah keluarga. Dengan demikian keluarga besar tersebut kembali bersatu.

“Terima kasih atas perintah dan arahan Bapak Kapolri untuk ditempuh restorative justice. Ketentuan ini ada dalam Peraturan Polri No 8/2021 tentang penyelesaian perkara pidana secara restorative justice,” kata Jay Tambunan.

Hal senada disampaikan Nefton Alfares Kapitan. “Kami bersyukur, keinginan damai saling bersambut dua belah pihak. Kami memang berusaha keras mendamaikan karena mereka satu keluarga,” kata Nefton. (J-1)