Epidemolog Sarankan Pemberian Vaksin Booster di DKI Dipercepat

Guna meredam lonjakan kasus covid-19 yang berpotensi bakal terjadi saat libur Hari Raya Idul Fitri, ahli epidemolog Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman mendorong Pemprov DKI mempercepat pemberian vaksin penguat atau booster covid-19.

Menurut Dicky jumlah warga yang sudah divaksin booster minimal 50% jika ingin lonjakan kasus covid-19 bisa diredam.

"Untuk vaksin booster agar tidak terjadi lonjakan kasus serta meminimalisir gejala berat pada pasien yang terinfeksi covid-19 itu minimal 50% ketercapaiannya. Ini akan semakin menguatkan kekebalan tubuh masyarakat," kata Dicky, saat dihubungi Media Indonesia, Minggu (6/3).

Menurut dia, gelombang ketiga yang terjadi pada Februari lalu bukanlah gelombang yang terakhir. Selain itu, varian omikron juga bukan varian terakhir yang melanda warga di seluruh dunia.

"Masih akan terjadi gelombang-gelombang berikutnya. Virus juga akan terus bermutasi. Untuk itu, booster penting untuk diberikan," lanjutnya.

Jika Pemprov DKI berhasil meredam lonjakan kasus saat ini, mendisiplinkan masyarakat agar kasus bisa terkendali serta terus mempercepat booster, ia pun meyakini kegiatan ibadah Ramadan tidak memerlukan pembatasan yang terlalu ketat.

"Jadi serangkaian pencegahan sudah dilakukan maksimal sehingga tidak perlu PPKM yang ketat sekali nanti saat Ramadan," pungkasnya. (M-4)