Anies: Banjir Jakarta akan Surut Paling Lama 6 Jam

GUBERNUR DKI Jakarta, Anies Baswedan, meminta semua wilayah di Indonesia mengantisipasi banjir. Sebab, banjir tidak melihat wilayah administratif berdasarkan KTP.

"Ketika terjadi banjir, bencana itu tidak melihat wilayah administrasi KTP. Jadi banjir itu terjadi di semua wilayah karena itu saya berharap kesiapsiagaan kita semua wajib. Hal ini sebagai pesan kami di Jakarta kami bersiap," ujar Anies saat menghadiri acara Kesiapsiagaan PMI DKI Jakarta hadapi La Nina di Taman Waduk Pluit, Jakarta Utara, Minggu (14/11).

Baca juga: Calon Ketum HIPMi Jaktim Satrio Rama Janji Junjung Sportivitas 

Anies menambahkan, Jakarta sudah siap menghadapi banjir dengan tiga prinsip yakni siaga, tanggap dan galang. 

Bahkan, katanya, pihaknya sudah memasang target dalam menangani banjir yakni tidak adanya korban jiwa dan banjir surut enam jam setelah terjadi hujan.

"Jadi itu targetnya. Jadi kita bekerja dengan ukuran satu keselamatan, dua kecepatan untuk bisa mengeringkan sebuah wilayah," ungkap Anies.

Bahkan Pemprov DKI Jakarta mengalokasikan anggaran senikai Rp2 triliun sampai Rp3 tirilun tiap tahun untuk persiapan anggaran penanganan banjir Jakarta

Anies mengatakan, pihaknya juga sudah menjalankan semua program pengendalian banjir baik itu banjir rob, banjir lokal dengan curah hujan tinggi maupun banjir kiriman dari wilayah pegunungan Puncak, Bogor. Program pengendalian banjir Jakarta antara lain pembangunan tanggul pengaman pantai di pesisir pantai, drainase vertikal, pompa air, polder, pengerukan dan gerebek lumpur di kali, sungai dan waduk.

"Saya ingin menyampaikan kepada semua bahwa harapan untuk bersiaga itu jangan hanya di wilayah Jakarta tapi semuanya. Karena la nina ini tidak milik alamat KTP. Dia terjadi fenomena global yang dampaknya terjadi pada kita juga," ungkap Anies. (OL-6)