Ada Pocong Di Depan Istana

ADA pemandangan yang tidak biasa di Kawasan Monas yang berhadapan dengan Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (15/2).

Sekelompok aktivis dari LSM Konsumen Cerdas Hukum dan Lawyer Firma Hukum LQ Indonesia Lawfirm menggelar aksi parodi dengan mengenakan pakaian ala pocong.

Sejumlah 'pocong' itu berkumpul untuk memberikan kritik dan masukan yang membangun untuk Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Kami minta uang kami, kembalikan uang kami," teriak para pocong itu sambil membentang spanduk "Korban Investasi Bodong Indosurya dan mohon keadilan. TAHAN dan SERET Henry Surya ke pengadilan."

Ketua Pengurus LQ Indonesia Lawfirm Alvin Lim mengatakan kehadiran mereka di Monas untuk meminta keadilan. "Hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Kami hadir untuk memberikan kritik yang membangun," kata Alvin.

Alvin mengungkapkan kasus Indosurya membuat ribuan nasabah mengalami kerugian sekitar Rp14 triliun. Ia berharap ada perhatian dari Presiden Jokowi selaku pemegang tampuk kekuasaan tertinggi.

Menurutnya, dampak dari covid-19 mengerikan. Tapi investasi bodong jauh lebih mengerikan. Ketika orang meninggal karena covid-19 sudah tidak merasakan sakit. Tetapi orang yang kena investasi bodong ketika dia kehilangan uangnya dia (masih) hidup hari demi hari dengan kehidupan yang stres. Mati jiwa dan materinya," paparnya.

Dia menceritakan penyidikan kasus investasi bodong Indosurya telah berlangsung sejak Mei 2020. Penyidik Mabes Polri sudah menetapkan dua tersangka.

Padahal, kata Alvin, Presiden Jokowi selalu bilang aparat penegak hukum jangan kalah sama mafia. Jangan kalah sama pelaku kejahatan, tetapi faktanya berbanding terbalik.

Alvin berharap jangan sampai kasus ini diproses ke pengadilan tapi otak intelekualnya dibiarkan merajalela. (J-1)