Dapat Laporan RS Tolak Pasien Covid-19, Ini Tanggapan Ombudsman

FAKTA bahwa rumah sakit rujukan covid-19 mulai penuh dan kewalahan menangani pasien covid-19 sampai ke telinga Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya. Ketua Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya, Teguh P. Nugroho, mengatakan sudah ada beberapa warga yang melaporkan kondisi tersebut.

Selebihnya, banyak pula warga yang berkonsultasi karena mengalami hal serupa yakni sulit mendapat kamar isolasi meski terpapar covid-19.

Baca juga: Dinyatakan Negatif Covid-19, Anies Baswedan Pulang ke Rumah

"Ada sekitar 10 laporan yang masuk serta banyak meminta untuk berkonsultasi kepada kami. Untuk yang konsultasi rata-rata memang pasien tanpa gejala sehingga kami rekomendasikan tetap diisolasi di rumah kalau memadai," kata Teguh saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (29/12).

Laporan dan konsultasi itu tersebar di berbagai wilayah Jabodetabek seperti Jakarta, Depok, dan Bogor. 

Teguh menyebut rata-rata RS menolak pasien karena memang kamar sudah penuh. Upaya para pengelola fasilitas kesehatan baik swasta maupun milik pemerintah pun dinilai sudah sangat maksimal dalam menangani pasien covid-19.

"Sebenarnya upayanya sudah sangat maksimal. Tetapi memang lonjakan kasusnya yang luar biasa," terangnya.

Penuhnya RS karena pasien yang melonjak menurutnya diakibatkan ketidaktegasan pemerintah baik pusat maupun daerah dalam menegakkan protokol kesehatan. Masyarakat pun semakin tidak disiplin dalam menjalankan prokes.

Ia berharap tahun depan, baik pemerintah pusat maupun daerah bisa tetap fokus dalam menangani covid-19 termasuk dari sisi kebijakan anggaran. (OL-6)