Ahok Minta Sopir Jangan Mau Diperalat Perusahaan

GUBERNUR DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta sopir taksi konvensional tidak gampang terprovokasi dengan polemik taksi konvensional dan angkutan berbasis aplikasi daring.

Pria yang akrab disapa Ahok itu juga meminta perusahaan tidak memperalat sopir sebagai tameng menghadapi perubahan teknologi.

"Sopir jangan mau diperalat! Jangan sopir diprovokasi. Jangan disuruh-suruh. Kasihan, sudah gaji pas-pasan," kata Ahok di Balai Kota, Rabu (23/3).

Ahok mengatakan salah satu duduk permasalahan ini adalah tarif yang ditawarkan taksi daring lebih murah. Padahal, menurut Ahok, bisa saja taksi konvensiional menurunkan tarif yang mereka tawarkan. Terlebih, harga bensin yang sekarang cenderung turun.

"Kalau harga minyak naik, nanti bisa-bisa dari Bundaran HI ke Monas bisa sampai Rp 71 ribu. Sedangkan (taksi daring) mobilnya, mungkin Rp5 ribu, orang pasti pilih taksi daring," ucap Ahok.

Karenanya, mantan bupati Belitung Timur itu mengatakan perlu ada langkah pasti dari pemilik perusahaan, bukan dari sopir taksi. Malah, Ahok meminta perusahaan taksi lebih legowo menerima perubahan teknologi.

"Jadi sudahlah kamu kalah sedikit soal bisnis. Keuntunganmu turun. Dulu untung banyak juga enggak ribut kan," tandas Ahok. (MTVN/OL-3)