Angkot Demo, Tukang Ojek Ketiban Untung

UNJUK rasa yang dilakukan sejumlah besar pengemudi angkutan umum yang tergabung dalam Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) DKI Jakarta mengakibatkan banyaknya penumpang yang terlantar.

Para penumpang yang biasa menggunakan jasa transportasi umum seperti angkot terpaksa gigit jari lantaran tidak satu pun angkutan umum yang datang untuk mengangkut mereka. Salah satunya di Jalan Arjuna Utara, Kebon Jeruk.

Riska, mahasiswi Universitas Indonusa Esa Unggul, mengaku sudah sekitar 20 menit menunggu angkutan KWK nomor B14 untuk menuju kampusnya. Biasanya, kata dia, durasi menunggu angkutan umum tidak selama itu.

"Biasanya angkot yang nungguin kita, tapi hari ini kok susah sekali. Enggak datang-datang angkotnya," katanya, Selasa (22/3).

Tidak cuma Riska, Mardiyah, 37, mengalami hal serupa. Ibu dua anak ini mengaku hendak menuju Grogol menggunakan angkutan KWK B17. Namun sama dengan Riska, KWK yang dia tunggu tak juga muncul.

"Jarang, tadi ada yang lewat tapi sudah penuh. Jadi ya nunggu lagi," katanya.

Imbas unjuk rasa yang dilakukan sejumlah besar pengemudi angkutan darat di DKI membawa berkah tersendiri bagi tukang ojek di Jalan Arjuna Utara. Tomo salah satunya. Dia mengaku sampai pukul 09.45 WIB sudah mengantarkan dua penumpang.

"Angkotnya pada demo, kita sih syukuran aja. Soalnya penumpang kita yang ambil," katanya.

Tomo mengaku pendapatannya hari ini sedikit bertambah dari hari biasanya. Di hari biasa, kadang dia tidak mendapatkan penumpang lantaran sebagian besar penumpang memilih menggunakan jasa angkot.

"Dapatnya sudah lumayan lah, hari biasa jam segini kadang belum dapat penumpang," katanya.

Di tempat lain, ribuan massa Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat ( PPAD) memadati lokasi unjuk rasa, seperti Balai Kota, Istana Negara, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Ribuan massa yang terdiri dari sopir taksi, angkot, dan bajaj menuntut pemerintah melarang keberadaan taksi online seperti Uber dan GrabCar. (MTVN/OL-3)