Napi Kabur, Cai Changpang Gantung Diri

NAPI warga negara Tiongkok yang kabur dari Lapas Kelas I Tangerang, Cai Changpan diduga mengakhiri hidupnya karena merasa sudah terkepung oleh aparat.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan dari hasil analisis, selama satu bulan terakhir, tim gabungan telah melacak keberadaan Cai Changpan di hutan Tenjo, Kabupaten Bogor. Nana mengatakan karena merasa kesulitan dan terdesak, Cai Changpan memutuskan mengakhiri hidupnya di sebuah tempat pembakaran ban di hutan Tenjo tersebut.

"Dia merasa tersesat dan dengan adanya tim kami yang terus menyusuri beberapa lokasi membuat yang bersangkutan merasa tempat berlindung menjadi sulit. Sehingga mengambil jalan pintas dengan gantung diri," kata Nana, ketika konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (19/10).

Nana mengatakan pihaknya dalam satu bulan terakhir terus memburu jejak Cai Changpan. Pihaknya menerjunkan 291 personel gabungan dari Polda, Brimob, dan Lapas.

Personel tersebut terus bergerak dan melibatkan para tokoh masyarakat di wilayah Hutan Tenjo untuk memudahkan pencarian Cai Changpan.

Baca juga : Proyek MRT Fase 2 Terancam Tertunda

Selain itu, dari hasil autopsi jasad Cai Changpan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, ditemukan luka lecet yang melingkari leher. Hal itu memperkuat dugaan Cai Changpan tewas gantung diri.

"Pada leher terhadap luka lecet tekan yang melingkari leher berjalan dari kiri bawah ke kanan atas dan tidak ditemukan luka-luka lain," kata Nana.

Seperti diketahui, Cai Changpan merupakan terpidana mati kasus narkoba. Ia kabur dari Lapas Kelas Tangerang pada 14 September lalu melalui gorong-gorong Lapas.

Ia menggali lubang dari dalam sel menuju gorong-gorong itu dengan menggunakan alat yang diduga ia dapatkan dari pembangunan di dalam sel. Polisi mengatakan butuh waktu delapan bulan bagi Chai Changpan untuk menggali lubang sepanjang 30 meter itu untuk bisa kabur dari Lapas

Ia ditemukan tewas gantung diri di Desa Koleang, Jasinga, Kabupaten Bogor, Sabtu (17/10). (OL-2)