Kalijodo Kembali Menjamur Karena Ditelantarkan

TIDAK pernah meredupnya gemerlap Kalijodo salah satunya disebabkan pembiaran Pemprov DKI setiap kali kawasan tersebut ditertibkan. Pada 1995, Kalijodo pernah ditertibkan namun karena setelah itu dibiarkan, lahan yang termasuk ke dalam Ruang Terbuka Hijau (RTH) tersebut kembali diduduki warga.

"Saya tahunya itu sudah pernah juga ditertibkan 1995. Tapi ya kemudian kembali lagi diduduki. Karena pada saat itu pemerintah waktu itu tidak langsung membangun lahan itu jadi taman atau apa. Kalau sekarang begitu kita kuasai lahan Pak Gubernur kan langsung menginstruksikan jadi taman. Makanya tidak kembali lagi. Mudah-mudahan penertiban yang kali ini juga bisa tuntas karena langsung dibikin taman," kata Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Kukuh Hadi Santoso, Kamis (18/2).

Kukuh tidak mengetahui penyebab mengapa Kalijodo pada saat pascaditertibkan tidak langsung dibangun taman. Disinggung tentang penertiban yang akan dilakukana kali ini, Kukuh mengatakan banyak tempat hiburan yang sudah mulai ditutup oleh pemiliknya. Bahkan, para pekerja pun sudah mulai pergi dari Kalijodo.

"Saya belum memastikan berapa yang akan diterjunkan nanti. Karena saya akan memantau terus kondisi di lapangan. Ketika memang warga sudah mulai sadar dan bongkar sendiri tentunya kita tidak perlu banyam personel. Tapi tetap koordinasi dengan Polda ada. Untuk waspada," terangnya.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD DKI Bidang Pembangunan, Mohammad Sanusi mengatakan harus ada dialog dengan warga Kalijodo sebelum penertiban. Ia mencontohkan mantan gubernur Joko Widodo yang mendatangi warga eks Waduk Ria Rio dan Waduk Pluit saat akan melakukan penertiban.

Anggota fraksi Partai Gerindra ini juga mengkritik Pemprov DKI yang membawa banyak bantuan personil tentara dan kepolisian saat sosialisasi. Menurutnya, hal tersebut bukan sosialisasi tetapi mengancam. Tak hanya itu, Sanusi pun menyarankan agar ada pendampingan sosial kepada pekerja dan warga Kalijodo yang nantinya ditertibkan. (OL-2)