Menunggu Relokasi PKL Pasar Senen

FENOMENA thrift shopping atau berburu sandang bekas seolah tak pernah kehabisan pamornya. Jakarta juga punya Pasar Senen sebagai lokasi termasyhur untuk thrifting.

Namun, kebakaran hebat pada Januari 2017 mengha-nguskan bangunan Pasar Senen. Para pedagang pun kehilangan tempat untuk berjualan sehingga mereka lantas memanfaatkan trotoar, bahkan bahu jalan untuk berjualan di bekas lokasi Pasar Senen.

Beragam jenis sandang bekas yang ditawarkan, antara lain dompet, celana, kemeja, hingga setelan jas lengkap.

Migrasi para pedagang dari dalam pasar ke trotoar ternyata tak mengurangi minat masyarakat untuk membeli. Mereka tetap asyik berbelanja walau aktivitas jual-beli mengganggu pengendara lain. Setidaknya itulah pendapat Ridwan, 24, saat ditemui Media Indonesia di lokasi pada Senin (11/11).

"Enggak masalah sih. Sama sekali enggak masalah awul-awulan beli barang seken di pinggir jalan. Asal jangan di tengah jalan aja sih dan yang saya liat selama ini enggak crowded-crowded pisan sih karena sudah dijaga sama Satpol PP juga. Lalu lintasnya juga pasti udah diaturlah sama mereka. Kalaupun ini ngeganggu, pasti enggak akan di sini lagi. Itu aja sih," bubuh Ridwan.

Wacana pemanfaatan trotoar untuk para PKL sedang digodok Pemprov DKI Jakarta. Gubernur DKI Anies Baswedan sedang mengusahakan agar para PKL dapat berjualan di trotoar.

Kepala Satpol PP Kecamatan Senen, E Sunaryo, mengatakan pihaknya hanya mampu melakukan penjagaan mulai 08.00 hingga 21.00 WIB dan meminimalkan lalu lintas agar PKL tidak mengokupasi jalanan.

Kepala Satpol PP DKI, Arifin, menegaskan keberadaan PKL di Pasar Senen hanya bersifat sementara. "Dalam waktu dekat akan segera dicarikan solusi untuk merelokasi para pedagang," kata Arifin melalui keterangan tertulis.

Menurut Sunaryo, para PKL rencananya akan direlokasi ke Pasar Paseban dan Pasar Kenari. Namun, harus dilakukan pembenahan dan sosialisasi terlebih dahulu.

Relokasi PKL ke pasar lain sebenarnya bukan hal baru. Menurut penuturan seorang pedagang yang tidak mau di-sebutkan namanya, dia pernah dipindah ke Pasar Kenari. "Tapi enggak laku. Akhirnya, saya dan teman-teman balik lagi ke sini sebab orang-orang akan kembali ke Senen kalau mencari sandang bekas." ungkapnya. (Tri/J-2)