Cegah Jual-Beli Rumah DP Rp0, DKI Bentuk BLUD

GUNA mencegah jual beli hunian rumah down payment (DP) Rp 0, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

BLUD ini akan mengawasi dan mengelola rumah DP Rp0. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP) DKI Jakarta Kelik Indriyanto dalam agenda Festival Rumah Samawa di Klapa Village, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Sabtu (31/8) pagi.

"Untuk mekanisme kembali dijual pun tidak mudah. Nanti akan harus melewati BLUD kita, tidak bisa langsung ke tangan orang lain. Itu mungkin untuk mencegah adanya penggunaan rumah ini untuk investasi. Jadi benar-benar untuk hunian masyarakat DKI Jakarta," kata Kelik.

Kelik menegaskan pihaknya pun sudah melakukan seleksi dan verifikasi data para debitur calon penghuni rumah DP Rp0.

Para pendaftar rumah DP Rp0 tidak hanya diverifikasi dari kemampuan finansial tetapi juga kepemilikan aset melalui database Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI.

Baca juga: Taman Pancakarsa, Taman Modern Di Tengah Kota Kabupaten Bogor

Para pendaftar merupakan warga pasangan suami istri yang memiliki penghasilan gabungan antara Rp4 juta hingga Rp7 juta, tidak memiliki utang di atas Rp100 juta, tidak memiliki aset tanah maupun bangunan hingga mobil.

"Rumah Samawa ini memang peruntukannya untuk rumah pertama. Kami ketat dalam proses seleksi. Kita arahkan supaya tidak salah orang untuk investasi. Jadi benar-benar warga yang memerlukan," terangnya.

Dalam agenda tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga meresmikan rumah DP Rp0 pertama di Jakarta serta turut membagikan kunci kepada para pendaftar yang sudah lolos verifikasi dan memenuhi syarat untuk mengajukan kredit.

Sebanyak 780 unit rumah DP Rp0 berada di Klapa Village atau Rumah Samawa tersebut. Pemprov DKI juga akan turut membangun lebih banyak lagi hunian DP Rp 0 di lokasi lainnya. (OL-2)