Penangkapan Teroris Digencarkan

POLRI menggencarkan operasi penangkapan terduga teroris terkait teror bom dan penembakan di Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (15/1).

Sejumlah orang dibekuk dalam operasi keamanan di berbagai wilayah.

Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian, kemarin, membenarkan Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror tengah melacak keberadaan pelaku lain yang masuk jaringan itu serta rute perjalanan hingga tiba di Sarinah, Jl Thamrin.

Di Cirebon, Jabar, misalnya, polisi mengamankan tiga orang. Ketiganya berinisial JN, DS, dan AA.

DS, menurut polisi, diduga perakit bom yang diledakkan di Thamrin.

Dari lokasi penangkapan, petugas mengamankan barang bukti berupa bendera ISIS, senapan angin, dan belati.

Di luar Cirebon, Polri juga menangkap terduga teroris di daerah lain (lihat grafik).

Tito menambahkan, terduga teroris yang terlibat aksi di Jl MH Thamrin berasal dari kelompok kecil.

Ia meminta masyarakat tidak takut karena polisi sudah mengidentifikasi jaringan mereka.

Selain penangkapan, pemerintah pun menelusuri dana dari luar negeri yang membiayai serangan teror di Jakarta.

Menko Polhukam Luhut Pandjaitan mengungkapkan aliran dana masuk tidak hanya berasal dari satu tempat.

"Ini yang sedang kami telusuri dan belum bisa diungkap. Yang jelas, dananya dari luar negeri dan berbagai tempat," kata Luhut di Istana Kepresidenan Jakarta, kemarin.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengungkapkan aksi teror itu mendapat sokongan dana dari Islamic State (IS) di Suriah.

Perintah juga datang dari terduga perancang serangan, Bahrun Naim, yang berada di negara itu.

Pascateror Jakarta, pengamanan fasilitas umum di seluruh Tanah Air dilaporkan diperketat.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendorong petugas keamanan di pusat perbelanjaan lebih teliti melihat pengunjung.

Dia meminta agar sikap tegas dan pemeriksaan barang dilakukan sesuai prosedur.