Kembangkan SDM, MRT Jakarta Gandeng Perusahaan Asal Inggris

UNTUK mengembangkan kapasitas sumber daya manusia guna menghadapi program-program pembangunan transportasi di Jakarta, PT MRT Jakarta bekerja sama dengan perusahaan kereta asal Inggris, Crossrail International.

Nota kesepahaman kerja sama pengembangan SDM tersebut ditandatangani, Kamis (2/5) pagi, di Stasiun Dukuh Atas.

Penandatanganan dilakukan Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar dan Direktur Pelaksana Crossrail International Paul Dyson disaksikan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN Moazzam Malik serta Deputi Gubernur Bidang Infrastruktur, Perdagangan, dan Transportasi Soetanto Soehodo.

Selain sudah berpengalaman dalam membangun MRT di Inggris dan belahan dunia lain, Crossrail juga sedang mengerjakan proyek MRT London koridor barat dan timur dengan panjang rute 118 km senilai 115 miliar poundsterling.

Proyek itu, kata William, hampir setara dengan total lintasan MRT yang hendak dibangun DKI dalam 10 tahun yaitu sepanjang 231 km.

Baca juga: Tiket Murah MRT masih Dibutuhkan

"Kerja samanya akan fokus pada pengembangan kapasitas. Crossrail sedang membangun proyek terbesar di Eropa saat ini yakni London dengan nilai 115 miliar pound sterling. Kira-kira itu adalah skala proyek MRT dalam 231 km. Kita bisa belajar. Jadi sudah disampaikan Pak Dubes, kita bisa belajar dari baik dan buruknya," ujar William, Kamis (2/5).

Dalam kesempatan tersebut, William menuturkan pihaknya akan membutuhkan SDM yang mumpuni guna melanjutkan pengembang proyek MRT.

Selain kerja sama soal pengembangan SDM, MRT Jakarta juga lebih jauh ingin menjajaki kerja sama di bidang lainnya dengan pemerintah Inggris.

Terlebih saat ini sedang dalam pembangunan fase 2 dan pembuat rencana studi pembangunan MRT fase 3 dan 4 koridor timur ke barat rute Ujung Menteng-Kalideres.

"Kita bisa lihat apa yang mereka bisa tawarkan kepada kita apakah dana ataupun melalui kontraktor. Karena mereka sangat berpengalaman," ujarnya. (OL-2)