Kisah para Saksi Sejarah Peradaban

TERIAKAN histeris tidak terbendung saat rangkaian moda raya terpadu (MRT) Ratangga memasuki Stasiun Sisingamangaraja. Keindahan stasiun yang mengangkat tema ASEAN itu sontak membuat ratusan penumpang MRT yang berangkat pada pukul 14.1 WIB dari Stasiun Bundaran Hotel Indonesia terus berdecak kagum.

Selain memulai sejarah peradaban baru transportasi Indonesia, PT MRT juga menampilkan banyak tema untuk setiap stasiun dari total 13 stasiun pada fase pertama dengan rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia ini. Di stasiun yang juga sering disebut Stasiun ASEAN, tema yang diangkat dalam bangunannya ialah multikultural dan persatuan dalam keberagaman.

Setiba di Stasiun Lebak Bulus, Mira, warga Jakarta Selatan yang menjajal Ratangga bersama suami dan anak-anak mereka, mengaku bangga jadi saksi sejarah. "Sejarah yang membanggakan. Kita sudah memiliki transportasi secanggih ini," tuturnya berseri-seri.

Ramadhan, penumpang lain, sepakat MRT merupakan tonggak peradaban baru transportasi, seperti yang digaungkan Presiden Joko Widodo. Ia pun mengajak warga menjaga fasilitas yang ada.

Siang itu, Mira, Ramadhan, dan ribuan penjajal MRT rela berjubel di stasiun. Mereka juga tidak mau cepat-cepat meninggalkan stasiun. Warga sibuk dengan berbagai aktivitas. Selain berswafoto, mereka juga tidak lelah mengamati setiap sudut gerbong dan tam

pilan setiap sudut stasiun.

Rasa penasaran juga membuat sejumlah selebritas Tanah Air datang ke Stasiun MRT Istora Mandiri, kemarin, di antara Nirina Zubir, Cathy Sharon, dan Ayushita.

Meski sudah tidak asing dengan transportasi ini, tak pelak keberadaan MRT di Jakarta membuat para pesohor itu penasaran. "Aku bangga, berdebar-debar, dan terharu," ungkap Nirina.

Ayu pun mengajak warga memulai peradaban baru. "Sadar antre dan mendahulukan yang akan turun," harapnya. (Fer/Ant/J-3)