Warga Nilai Wali Kota Melempem

WARGA Limo, Kota Depok, tidak dapat memanfaatkan lokasi Kantor Kecamatan Li-mo untuk merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-20 Kota Depok pada 27 April 2019. Pasalnya, akses jalan masuk menuju kantor itu hingga kini masih ditutup.

Penutupan akses jalan masuk ke Kantor Kecamatan Limo, Kota Depok, terja-di sejak April 2018. Pihak yang menutup jalan itu ialah Suganda, warga sekitar yang mengklaim sebagai pemilik lahan jalan akses tersebut. Ia menutup jalan dengan cara memagar jalan, sekitar 25 meter menjelang Kantor Kecamatan Limo.

Risani, dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Limo, mengungkapkan warga tidak bisa menggelar acara festival dan pameran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang rencananya akan digelar untuk merayakan HUT ke-20 Kota Depok di Kantor Kecamatan Limo.

Pemagaran menggunakan beberapa drum yang dijejer sekaligus dibeton di sepanjang lebar jalan. Material kayu, batu, dan besi juga ditumpuk di sekitarnya.

Baca Juga: 10 Bulan, Jalan Kecamatan Diblokade Warga

"Sudah setahun Kantor Kecamatan Limo tidak bisa dilewati kendaraan karena akses jalan masuk ditutup Suganda, yang mengklaim sebagai pemilik lahan. Jadinya kami tak bisa menggelar festival dan pameran UMKM," kata Risani.

Ia menilai Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melempem dan tak mampu mengatasi permasalahan tersebut. "Wali Kota terlihat cuek dan melempem," katanya.

Di kesempatan terpisah, Camat Limo Herry Restu Gumelar mengaku sudah banyak warga yang mengeluhkan masalah itu. Ia mengaku sudah berkali-kali meminta bagian aset Badan Keuangan Daerah Kota Depok segera menyelesaikan masalah itu. (KG/J-1)