Polisi Gerebek Pabrik Rumahan Sabu Oplosan

Jajaran Satuan Narkoba Polres Bogor menyita sebanyak 1,5 kilogram lebih sabu seusai membongkar kasus pembuatan sabu yang diproduksi industri rumahan di Kampung Cihideung, Kecamatan Cijeruk, daerah bagian selatan Kabupaten Bogor.

Kapolres Bogor Ajun Komisaris Besar Andi Mochammad Dicky Pastika Gading mengatakan peng-ungkapan itu berawal dari penangkapan seorang pengedar sabu berinisial J pada 24 Jauari lalu. Dari kantongnya, polisi mendapati 267 gram sabu yang disebut J merupakan buatan industri rumahan.

Dari situ, polisi kemudian menangkap Y yang berlaku sebagai bandar dan menyita 1 kilogram sabu yang disembunyikan dalam kloset.

Pengembangan terus berlanjut dan polisi menangkap UA dengan barang bukti sebanyak 21 paket sabu yang disembunyikan di atap.

"Setiap kasus kita upayakan secara maksimal pengembangannya sehingga optimal dalam penanganan pemberantasan narkoba," kata kapolres.

Kasat Narkoba Polres Bogor Ajun Komisaris Andri Alam menambahkan operasi yang dilakukan pihaknya berawal dari makin maraknya peredaran narkoba di Kabupaten Bogor.

"Kita lakukan penyelidikan ditambah informasi dari masyarakat, penyelidikan mendalam kurang lebih 1 bulan, baru kita temukan hulunya. Awal 24 Januari di Cijeruk. Pengembangan-pengembangan sehingga total 1.555 gram dari tiga kasus dan tiga tempat kejadian berbeda," ungkapnya.

Dia menyebutkan pabrik rumahan itu tidak memproduksi sabu murni. Pabrik itu hanya meng-oplos sabu yang ada, ditambahi dengan zat lain, sehingga kuantitasnya jadi lebih banyak.

"Jadi secara kuantitas lebih banyak, tapi secara kualitas turun. Kurang lebih seperti sabu oplosan untuk penyebaran di Jabodetabek. Yang pasti untuk peredaran jenis sabu seperti ini lebih cepat karena harganya jauh lebih murah," terangnya.

Karena ditambahi zat lain, sambung Andri, sabu yang awalnya 1 kg berubah menjadi 1,5 kg.

"Zat kimia sedang kami teliti di laboratorium, apa saja kandungannya," jelasnya.
(DD/J-1)