Imigrasi Prioritaskan Kaum Lansia dan Disabilitas

PEKAN lalu, Gifary, 23, datang ke Kantor Imigrasi Jakarta Barat. Penyandang disabilitas tunanetra itu bermaksud memperpanjang paspor miliknya.

"Saya hanya butuh waktu 30 menit. Tidak perlu mengambil nomor antrean secara online dan hanya membawa berkas-berkas diri yang biasa," ungkap pemuda asal Cengkareng itu.

Gifary datang ke kantor yang lokasinya tidak jauh dari Kota Tua itu pada Kamis. Dalam satu pekan, Kantor Imigrasi Jakarta Barat memberikan prioritas khusus bagi kaum lanjut usia dan disabilitas untuk mengurus paspor pada Selasa dan Kamis.

Namun, meski datang di luar Selasa dan Kamis, layanan tetap diberikan untuk mereka. Seorang warga lanjut usia, Eng, 71, misalnya, datang pada Jumat pekan lalu.

Warga Ketapang itu tetap dilayani dan mendapat kemudahan. Namun, ia harus menghabiskan waktu hingga 2 jam sampai paspornya kelar.

"Saya nggak tahu info ada prioritas pada Selasa dan Kamis. Tapi meski datang pada Jumat, saya tetap dilayani, diberi nomor antrean prioritas dan tidak lama mengantre," tuturnya.

Perlakuan khusus untuk warga lanjut usia dan disabilitas digelar Kantor Imigrasi Jakarta Barat sejak April 2018. Setiap Selasa dan Kamis disediakan kuota sebanyak 30 orang.

"Program ini cukup efektif dan memudahkan warga lansia dan disabilitas. Mereka bisa mengurus paspor lebih cepat daripada harus mendaftar lebih dulu secara online," ujar Kabid Pelayanan dan Verifikasi Ajudikasi, Kantor Imigrasi Jakarta Barat Felucia Rengky Ratna.

Namun, ia mengakui masih ada kekurangan, di antaranya belum maksimalnya fasilitas di Kantor Imigrasi Jakarta Barat untuk warga lansia dan disabilitas. "Kantor ini merupakan cagar budaya sehingga tidak bisa sembarangan dibangun."