Aksi Begal Bisa Kembali Hantui Warga Ibu Kota di 2016

Kejahatan jalanan di Jakarta diprediksi meningkat pada tahun 2016. Tren negatif kejahatan tersebut dianggap masih lanjutan dari maraknya aksi begal di Ibu Kota pada awal tahun ini.

Kriminolog Ferdinand T. Andilolo menilai, maraknya aksi begal bisa saja terulang pada tahun 2016. Kendati demikian, ia yakin polisi juga beradaptasi dan mampu menangani kejahatan jalanan seperti begal yang sempat menghantui warga Ibu Kota.

"Saya yakin polisi terus belajar dan mengidentifikasi begal-begal ini. Mereka terus beradaptasi," ujar dia kepada Metrotvnews.com, Selasa (22/12).

Kendati begitu, polisi juga tidak boleh meremehkan para penjahat jalanan atau begal tersebut. Pasalnya, proses adaptasi bukan hak ekslusif polisi.

"Penjahat juga beradaptasi, ini masalahnya. Kita lihat siapa yang cepat beradaptasi," kata Ferdinand.

Perihal kejahatan di jalanan pada 2016 nanti, dosen Universitas Indonesia tidak ingin menerka-nerka apa yang bakal menghantui warga Jakarta. Kejahatan di Ibu Kota dinilai dinamis dan mengikuti kondisi terkini.

"Begal ini ini juga kan kejahatan kondisional. Tidak bisa diterka-terka," ungkapnya.

Situasi ekonomi juga bakal berpengaruh kepada kejahatan jalanan. Karena, menurutnya situasi ekonomi berbanding lurus dengan kejahatan jalanan.

"Kalau banyak pengangguran bisa juga memicu. Kondisi ekonomi pada 2015 yang tidak menentu juga bisa penyebab," paparnya.

Kesiapsiagaan polisi, tambah dia juga bisa berpengaruh ke tingkat kejahatan jalanan. Selain itu, jika masyarakat acuh tak acuh, dan menggantukan keamanan ke petugas polisi, kejahatan bukan tidak mungkin meningkat.

Dirkrimum Polda Metro Jaya, Khrisna Murti sebelumnya mewanti-wanti pada 2016 kejahatan jalanan di Jakarta bakal meningkat. Bahkan, pelaku bisa berbuat semakin sadis.

Indikasi tersebut terlihat sebab saat ini saja beberapa pelaku kejahatan jalanan sudah membekali diri dengan senjata api. Selain itu, polisi juga memprediksi pelaku kejahatan bakal banyak dari luar daerah.(Q-1)