Jelang Asian Games 2018 Polusi Jakarta Mencemaskan

PEMPROV DKI Jakarta tengah memutar otak menjadikan Jakarta kota yang layak sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Perluasan dan penambahan waktu kebijakan ganjil-genap jadi salah satu pilihan.

Dinas Perhubung­an (Dishub) DKI Jakarta mengklaim ada penurunan pemakaian kendaraan pribadi. Selain mengurai kemacetan, penerapannya diharapkan memperbaiki kualitas udara Jakarta.

Akan tetapi, Direktur Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) Ahmad Safrudin mengatakan, dalam parameter partikel debu dengan satuan Pm (partikulat meter), Jakarta ada di rentang tidak sehat sampai sangat tidak sehat. Setiap harinya per 1 meter kubik udara Jakarta ada rata-rata 60 mikrogram debu di dalamnya. Kadang bahkan mencapai 70-125 mikrogram per meter kubik.

“Antara tidak sehat dan sangat tidak sehat untuk partikel debu. Kisarannya 60 mikrogram per meter kubik, itu ma­suk kategori tidak sehat. Kadang lompat sampai 70-125 mikrogram,” kata Ahmad beberapa waktu lalu kepada Media Indonesia.

Padahal, atlet membutuhkan asupan udara 10-20 lipat dari orang biasa. Pasalnya atlet menghirup udara lebih banyak saat berlatih, joging, dan bertanding. Jika kandungan udara terkontaminasi, akan lebih banyak kontaminan yang masuk ke tubuh olahragawan. Hal itu, masih menurut Ahmad, jelas memengaruhi performa atlet.

Wakil Kepala Dinas Lingkung­an Hidup Ali Maulana mengatakan, guna memperbaiki kualitas udara di Jakarta, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta secara rutin melakukan uji emisi terhadap kendaraan-kendaraan di Ibu Kota. Uji emisi tersebut di­lakukan suku dinas-suku di­­nas LH.

Ali menjabarkan, di Jakarta Utara uji emisi dijadwalkan berlangsung pada 17-19 Juli 2018. Di Jakarta Selatan pada 24-26 Juli 2018.

Namun, menurut Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc), Dewan Olimpiade Asia (OCA) tidak pernah mempermasalahkan kadar emisi. “Kami, selama persiapan Asian Games, tidak pernah mendengar OCA mempersoalkan kadar emisi. Kami tidak melihat itu jadi masalah,” kata Sekjen Inasgoc Eris Herryanto, kemarin. (Aya/Ssr/Beo/X-6)