Kongko Menarik di Tepian Monas

LOKASINYA yang berada di jantung kota, tepatnya di Monas, membuat tempat ini menjadi salah satu tempat nongkrong yang menarik. Dibuka dan diresmikan pada Mei 2015 oleh Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur Jakarta waktu itu, Lenggang Jakarta menyajikan beragam kuliner andalan. Bagi yang suka aksesori, tempat ini cocok untuk Anda sambangi.

Tarisa Berliana, 17, dan Widia Puspita Sari, 17, mengaku Lenggang Jakarta cocok sebagai tempat kongko sembari berwisata. Lokasi tempat kongko itu berada di kawasan Ikatan Restoran dan Taman Indonesia (IRTI) Monas atau berseberangan dengan Balai Kota, Kantor Gubernur Anies Baswedan.

Lokasinya yang mudah diakses dengan angkutan umum dan berdekatan dengan tempat-tempat wisata lain menjadi alasan dua generasi milenial itu. “Khusus untuk jalan-jalan, tadi kita dari Galeri Indonesia Kaya, Monas, dan ke sini Lenggang Jakarta,” ujar Tarisa.

Menurutnya, Lenggang Jakarta menyediakan paket lengkap, yakni belanja, kuliner, tempat kongko, dan edutainment. Harga makanan juga pas di kantong.

Agung Mangkurahardjo, 41, Manajer Lingkungan Lenggang Jakarta, mengatakan tempat kongko itu menyediakan tiga hal utama, yakni kuliner, nonkuliner (suvenir, busana), dan angkringan (kerak telur dan gorengan). “Yang kuliner ada 96 pedagang, suvenir 177, dan angkringan 18 pedagang,” ujarnya kemarin.

Pengelolaan Lenggang Jakarta dilakukan secara profesional. Salah satunya, semua transaksi dengan cashless atau tanpa uang tunai, yakni dengan menggunakan e-money. Tujuannya, kata Agung, memberantas pungutan liar dan kebocoran. Namun, ia mengakui ini belum sepenuhnya berjalan karena masih banyak pedagang yang melanggar.

Para pedagang makanan itu telah mendapat pelatihan dari Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Jakarta Pusat.

Pengunjung Lenggang Jakarta umumnya mereka yang berwisata ke Monas dan kar­yawan kantor sekitar. Tempat itu dibuka pukul 07.00-22.00 WIB di hari kerja, sedangkan Sabtu (07.00-24.00 WIB) dan Minggu (06.00-23.00 WIB).

Pengelola Lenggang Jakarta menggelar sejumlah program untuk menarik pengunjung, di antaranya pelatihan urban farming, aerobik, dan merangkai barang bekas. (J-2)