DKI Kaji Untung-Rugi Lepas Saham di Pabrik Bir

PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih mengkaji keuntungan dan kerugian jika menjual saham PT Delta Djakarta Tbk (DLTA). Hal itu lantaran produsen dan distributor minuman beralkohol (bir) tersebut selalu memberikan pemasukan yang cukup besar bagi Pemprov DKI.

Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Michael Rolandi mengatakan pada tahun 2017 lalu dividen atau pembagian laba dari PT Delta kepada Pemprov DKI sebagai pemegang saham mencapai Rp37 miliar. Dividen itu menjadi salah satu dividen terbesar yang diterima Pemprov DKI setelah Bank DKI.

"PT Delta selama ini punya keuntungan. Diputuskan di rapat umum pemegang saham (RUPS). Ada yang dibagi, kebetulan Pemprov punya saham di sana dan pastinya dapat dividen," kata Michael di Balai Kota Jakarta, Senin (9/4).

Michael sendiri menjabat sebagai komisaris dari PT Delta. Sebagai pemilik dari 26,52 persen saham produsen bir itu, Pemprov DKI berhak menempatkan jajarannya untuk mengisi posisi direksi dan komisaris PT Delta.

Sementara itu, Pemprov DKI masih sibuk mengkaji untung rugi melepas saham tersebut. Mekanisme pelepasan saham pun belum ditentukan.

"Belum (diputuskan). Pak Wagub kan bilang masih dikaji sampai waktunya nanti diumumkan," kata Michael.

Michael enggan mengungkapkan lebih lanjut terkait teknis penjualan saham tersebut.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan Pemprov DKI akan melepas kepemilikan sahamnya di PT Delta Djakarta Tbk (DLTA). Namun dia belum menjelaskan langkah-langkahnya.

"Pasti dilepas," kata Anies di Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (8/4).

Sejak masa kampanye Pilkada 2017, Anies-Sandi memastikan Pemprov DKI akan melepas kepemilikan saham Delta. PT Delta sendiri memproduksi minuman beralkohol dengan merek dagang Anker, Carlsberg, Kuda Putih, dan San Miguel. (X-10)