Anies Beri Pekerjaan Asa pun Mengembang

"SAYA berterima kasih kepada Bapak Anies, gubernur DKI, semoga saya bisa bangun kembali rumah kami dari hasil kerja di rumah dinas gubernur DKI sebagai tukang poles marmer."

Ucapan itu keluar dari mulut Hartono sambil tersenyum penuh semangat. Padahal, sebelumnya Hartono dengan Sunarsip, istrinya, menangis karena sedih rumah tempat tinggal mereka habis dilalap api di daerah Taman Kota, Jakarta Barat, pada 29 Maret 2018.

Dari sedih, menyaksikan rumahnya dilahap lidah api hingga ambruk, Hartono bersama keluarganya kini menjadi gembira, karena mendapatkan pekerjaan sebagai tukang poles marmer di rumah dinas Gubernur DKI, Anies Baswedan. Bantuan Anies kepada Hartono diawali saat Sunarsip menghampiri Anies yang sedang berdiri di atas puing-puing rumahnya yang terbakar.

Pasangan suami istri ini bernasib mujur jika dibandingkan dengan teman-temannya sesama korban kebakaran.

Saat itu di hadapan Anies, Surnarsip menceritakan bahwa tidak ada hartanya yang tersisa. Semua habis terbakar. Sunarsip tidak meminta uang, tetapi dia meminta Anies memberikan pekerjaan untuk suaminya. Sunarsip menuturkan bahwa suaminya, Hartono, ialah tukang poles marmer. "Karena itu tolonglah Pak Anies, suamiku dibantu. Mohon, kalau bisa dikasih pekerjaan. Kasihan kami Pak Anies. Rumah kami habis terbakar, suami nanti nganggur lagi."

Perkataan Sunarsip itu diunggah Anies di media sosial. Anies meminta Sunarsip meninggalkan nomor telepon. Sore harinya, staf Anies menelepon Hartono. Dia pun akhirnya diberi pekerjaan memoles marmer di rumah dinas gubernur DKI. "Intinya, kami keluarga Pak Hartono mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Pak Anies dan keluarga selalu dilindungi dan kebaikannya semoga Allah yang balas. Kesehatan dan panjang umur bisa dilindungi selama dia bertugas," ujar Sunarsip.

Sejak dibantu Anies, korban kebakaran di Taman Kota itu pun banjir pekerjaan. Ia berharap bisa kembali membangun rumahnya atau membeli rumah baru. Selain itu, dia juga berdoa anaknya, Ito, 22, segera mendapatkan pekerjaan.

Dari rumah keluarga yang ludes terbakar dalam insiden pekan lalu, tidak ada satu pun barang-barang yang tersisa.

Mereka hanya menyelamatkan anak-anak dan dokumen penting. Saat berita ini diturunkan, mereka tinggal sementara bersama dua anak, Ito dan Judah, di sebuah rumah kontrakan sambil menabung untuk membeli rumah baru.