Serapan Anggaran Rendah, Kepala SKPD DKI Dirombak

MEMASUKI April akan ada perombakan di jajaran Kepala Dinas di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menuturkan, bersama Gubernur Anies Baswedan segera membahas rencana tersebut. Persoalan rendahnya serapan anggaran menjadi salah satu pertimbangan.

"Kita lagi pelajari masukannya. Nanti awal April saya bersama Pak Anies mulai duduk untuk mereview," kata Sandiaga di Jakarta, Sabtu (31/3).

Menurut dia, kemungkinan perombakan akan terjadi pada pertengahan April mendatang. Dia menjanjikan perombakan tidak akan berdasar pandangan subjektif like and dislike dari dirinya maupun Anies.

"Teman-teman SKPD tidak usah khawatir, tidak usah was-was. Tidak ada like and dislike. Nanti kita akan lakukan pergantiannya sesuai dengan tupoksinya, sesuai dengan keahliannya di bidang masing-masing," tutur Sandiaga.

Sandiaga berharap perombakan ini bisa mendorong kinerja SKPD. Salah satu catatan pertimbangan Sandiaga ialah masih rendahnya penyerapan anggaran Pemprov DKI pada triwulan pertama tahun anggaran 2018.

"Kita harapkan (perombakan) ini bisa meningkatkan kinerja daripada birokrasi, karena penyerapan sampai sekarang masih terkendala juga. Masih pelan sekali penyerapannya. Jadi ini catatan buat kita, salah satu yang menjadi masukan bahwa kok penyerapannya rendah sekali. Apa ada yang salah di dinas-dinas? Nah ini yang kita harapkan jadi masukan nanti pas kita melakukan perombakan," jelasnya.

Hingga Sabtu (31/3), total penyerapan anggaran baru sebesar 8,48% atau sekitar Rp6 triliun dalam rentang Januari hingga Maret 2018. Sebelumnya, Sandiaga mengakui ada kendala pada perencanaan dan meminta jajarannya untuk ngebut dalam menyerap anggaran di triwulan selanjutnya.

Padahal, sejak awal 2018 Sandiaga menargetkan agar penyerapan anggaran berkisar Rp6 triliun hingga Rp7 triliun per bulan. Dengan demikian, dalam satu triwulan penyerapan anggaran bisa mencapai Rp20 triliun. 

Capaian saat ini belum mencapai target tersebut. Sandiaga juga berkali-kali menegaskan dirinya tidak ingin pola penyerapan anggaran di DKI seperti tongkat hoki, alias besar di akhir. (OL-2)