Pendukung Anies-Sandi Jadi Pengurus KONI DKI

GUBERNUR DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, kemarin, mengukuhkan 36 pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi DKI Jakarta periode 2017-2021. Sebelumnya kepengurusan KONI DKI menemui jalan buntu akibat kisruh perebutan kepemimpinan.

"Melalui pengukuhan ini, artinya ini merupakan babak baru untuk menuai prestasi yang lebih baik. Saya ingin atlet-atlet asal DKI Jakarta lebih berjaya, baik di kancah nasional maupun internasional," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat.

Dari 36 pengurus itu, beberapa di antaranya disebut-sebut sebagai orang Anies. Salah satunya Novita Dewi yang menjabat Bendahara Umum KONI DKI. Di masa kampanye Pilkada 2017, Novita Dewi merupakan Wakil Ketua Bendahara Tim Kampanye Anies-Sandiaga Uno.

Selain itu ada Aldwin Rahardian, Ketua Bidang Hukum KONI DKI. Sebelumnya Aldwin merupakan pengacara Buni Yani, pengunggah pidato mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Kepulauan Seribu, 27 September 2017.

Ada pula Jamran yang menjabat sekretaris umum. Jamran bersama sang kakak, Rizal Kobar, ditangkap polisi atas dugaan makar sebelum aksi 212 yang akan diikutinya. Setahun kemudian, 5 Juni 2017, keduanya bebas seusai divonis 6 bulan penjara atas dakwaan ujaran kebencian.

Ketua Umum KONI DKI Djamhuron P Wibowo mengatakan proses seleksi kepengurusan dilakukan ketua umum bersama dua formatur. Karena terbatas waktu, anggota pengurus KONI pusat pun dipilih langsung ketua umum dan tim-nya. "PON sudah dekat. Jadi, pengurus 36 dipilih dari orang yang saya kenal betul kualifikasi mereka," ujar Djamhuron.

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo menduga beberapa orang yang masuk kepengurusan KONI DKI merupakan orang yang tidak dapat tempat dalam Tim Gubernur untuk Percepatan dan Pembangunan (TGUPP). "Kalau sudah dikasih makan, kita kan harus bantu orang yang bantu," seloroh Agus.

Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto berharap kepengurusan KONI DKI yang baru dapat melaksanakan pembinaan atlet dengan baik. (Aya/Beo/X-5)