Perbaikan Rel Bogor-Sukabumi Selesai Rabu

EXECUTIVE Vice President Daop I Jakarta PT KAI Dadan Rudiansyah menargetkan perbaikan jalur rel kereta api jurusan Bogor-Sukabumi yang terputus di sekitar Stasiun Maseng selesai dan sudah bisa beroperasi pada Rabu (14/2).

"Target kami Rabu itu sudah mulai operasi dengan jalur perbaikan sementara yang sedang dikerjakan," kata dia di Stasiun Maseng, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Sabtu (10/2).

Ia menjelaskan pihaknya kerja ekstra keras dalam memperbaiki jalur rel yang rusak akibat tanah longsor di dua titik, yakni dekat Stasiun Maseng dan Cigombong. Saat ini, perbaikan rel sekitar Stasiun Cigombong telah selesai dikerjakan dan sudah mulai dilalui kereta penumpang dari Sukabumi-Cigombong. Meski demikian, kereta angkutan barang masih belum bisa diizinkan melintas.

Dari arah sebaliknya, dari Stasiun Bogor menuju Sukabumi, sama sekali belum bisa ada pembukaan jalur karena terhambat di Stasiun Maseng yang belum selesai masa perbaikan.

Dalam proses perbaikan rel dekat Stasiun Maseng, kata Dadan, masih dalam proses pengerukan tanah dan penutupan jalur rembesan air longsor untuk memasang tiang-tiang besi penyangga rel sementara.

Pekerjaan perbaikan berjalan berat karena curah hujan yang masih tinggi di lokasi. Akibatnya, perbaikan membutuhkan waktu hingga lebih dari satu minggu ini.

Karena itu, ditargetkan kereta akan normal beroperasi mulai Rabu (14/2) dengan kecepatan 5 km per jam sambil menunggu perbaikan permanen supaya kecepatan kereta pulih seperti semula.

"Kami akan coba mengutamakan keselamatan penumpang dengan mengadakan perbaikan optimal," ujarnya.

Hujan deras yang mengguyur kawasan Puncak pada Senin (5/2) lalu mengakibatkan tanah longsor di Desa Warung Menteng, Cijeruk, Bogor, termasuk longsornya tanah penyangga rel kereta api dekat Stasiun Maseng. Rel yang menghubungkan Bogor-Sukabumi dalam keadaan menggantung karena fondasinya sudah tidak ada.

Akibat kejadian itu, sekitar 450 penumpang kereta api Pangrango jurusan Bogor-Sukabumi terpaksa diturunkan di Stasiun Cicurug.

Selain mengakibatkan rel jadi menggantung, longsoran tanah itu menimbun 14 rumah di bawahnya.

Akibatnya, 11 keluarga terpaksa tinggal sementara di rumah-rumah yang disewa pihak Kecamatan Cijeruk, sedangkan tiga keluarga lainnya mengungsi ke rumah sanak saudara mereka.

Camat Cijeruk Hidayat Saputradinata menyampaikan pihaknya masih menunggu kajian Badan Geologi dari Kementerian ESDM mengenai pengesahan layak-tidaknya lokasi titik rawan bencana di permukiman warga sekitar rel tersebut. Pemkab Bogor, kata dia, telah berkoordinasi dengan berbagai instansi dan kementerian untuk penanganan wilayah rawan bencana tersebut untuk disosialisasikan kepada warga. (DD/Ant/J-1)