Proyek Penataan Kampung Mulai Dilelang

PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah melelang Community Action Plan (CAP), program penataan kampung yang digagas Gubernur DKI Anies Baswedan. Program yang melibatkan lembaga swadaya masyarakat dan kelompok kerja untuk menciptakan kampung berkualitas itu direncanakan dilakukan di 16 kampung.

Dalam laman www.lpse.jakarta.go.id disebutkan sudah ada pengerjaan di lima kelurahan yang masuk proses lelang. Bagian yang dilelang merupakan penyusunan CAP untuk peningkatan kualitas kawasan permukiman. Lima kelurahan itu ialah Cakung Barat, Kampung Melayu, Klender, Pisangan Timur, dan Kelurahan Cipinang Besar Utara.

Tiap paket lelang memiliki nilai proyek mulai Rp355 juta hingga Rp404 juta. Pemegang anggarannya ialah suku dinas perumahan dan permukiman rakyat di tiap wilayah kota.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan CAP merupakan program yang berada di bawah dinas permukiman rakyat dan kawasan permukiman (PRKP).

Menurutnya, peningkatan kualitas permukiman merupakan tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dia mengklaim telah memberitahukan mandat tersebut ke seluruh jajarannya di Pemprov DKI.

"Kalau warga sejahtera, mereka bisa lebih maju atas usahanya sendiri. Tetapi bagi mereka yang selama ini miskin, tanggung jawab ada pada kami dan karena itu kami ingin menunaikan tanggung jawab itu sebaik-baiknya," kata Anies.

Program CAP merupakan kelanjutan dari kontrak politik Anies kepada Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Jakarta saat kampanye sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada 8 April 2017.

Kontrak tersebut berisi lima hal, yaitu perubahan tata ruang perkampungan, legalisasi lahan perkampungan, program hunian terjangkau untuk rakyat miskin, perizinan usaha bagi PKL, dan bantuan alih profesi bagi tukang becak yang saat ini menimbulkam kontroversi.

Anies berjanji membangun 16 kampung tersebut jika terpilih menjadi gubernur.

Ke-16 kampung dimaksud berada di bawah koordinasi JRMK, di antaranya Kampung Akuarium, Lodan, Muka, Marlina, Gedung Pompa, Elektro, Kunir Pinangsia, Nelayan Kerang Ijo, Rawa Barat, Rawa Timur, tongkol, Krapu, Tembok Bolong, dan Baru Tembok.

Ada juga kelompok pedagang kaki lima (PKL) dan komunitas becak yang ikut dalam prog-ram itu untuk dibina.

Direktur Rujak Center for Urban Studies Elisa Sutanudjaja meminta setiap kampung menetapkan visi.

Ia mencontohkan Kampung Akuarium dan Kampung Lodan, Jakarta Utara, yang nantinya dijadikan kampung wisata. (Mal/J-1)