Warga Kampung Boncos Diminta Tidak Takut Melapor

PENINDAKAN pelaku narkoba di Kampung Boncos, Palmerah, Jakarta Barat dinilai lebih sulit dibanding wilayah rawan narkoba lainnya. Kurang pedulinya warga sekitar menjadi salah satu faktor peredaran narkoba di tempat itu masih masif.

"Ini yang sedang kami bangun bagaimana meningkatkan kepedulian warga. Minggu depan kita akan koordinasikan ke forum pimpinan kota untuk perangi narkoba," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Komisaris Besar Hengki Haryadi, Kamis (8/2)

Hengki menjelaskan, beberapa warga bahkan takut melaporkan karena ada ancaman dari bandar. "Masyarakat jangan takut melapor. Kami akan buat efek jera. Kami tidak segan-segan tindakan tegas karena banyak yang sudah gugur anggota kami," tegasnya

Selain itu, Kampung Boncos merupakan wilayah dengan kondisi banyak gang sempit. Saat dilakukan penindakan, beberapa kali bandar lolos dari sergapan.

"Kampung Boncos ini lebih sulit karena banyak gang, jadi sensitif sekali kita lakukan penggeledahan. Jumlah (barang bukti dan tersangka) yang kemarin (digerebek) tidak sesuai dari peredaran di sana, bandarnya pada lari," kata Hengki

Sebelumnya pada Rabu (8/2) sore, Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat menangkap 9 orang pelaku narkoba di Kampung Boncos dengan barang bukti 64 gram sabu dan beberapa senjata tajam. Mereka yang ditangkap rata-rata adalah pemakai dan kurir.

Menurutnya, peredaran narkoba di Kampung Boncos sudah sangat mengkhawatirkan. Sejak Desember 2017, pihaknya menangkap 27 tersangka dengan barang bukti diantaranya 601,4 gram, dan 421 butir ekstasi.

Sepanjang 2017 ada sekitar 900 kasus yang diungkap di Kampung Boncos. Jumlah itu meningkat dari tahun sebelumnya lantaran penindakan yang masif.

"Tapi anehnya permintaan narkoba di sana juga masih banyak. Hasil penyelidikan ada permintaan dari pengecer, di sana juga banyak yang HIV termasuk yang kemarin kami tangkap empat orang HIV," ujarnya.(OL-3)