Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
SETELAH dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta kemarin, Djarot Saiful Hidayat menyatakan akan langsung mengebut penyelesaian sejumlah program pembangunan sebelum masa jabatannya berakhir pada Oktober 2017.
Program utama yang akan dikebutnya ialah penyelesaian pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), program yang terbukti berhasil mengubah wajah Jakarta menjadi lebih humanis.
"Penyelesaian RPTRA itu sekaligus membenahi pengelolaannya. Kami akan buat kajian akademis untuk RPTRA sebagai landasan pengelolaan dalam bentuk rancangan peraturan daerah," kata Djarot di Balai Kota seusai dilantik Presiden Joko Widodo, kemarin.
Pekerjaan rumah selanjutnya, sambung dia, yakni menyelesaikan proses-proses registrasi, terutama yang berkaitan dengan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta, baik APBD Perubahan 2017 maupun Rancangan APBD 2018.
"Kemudian, kami akan berusaha menyelesaikan pembangunan Jak Grosir di Pasar Kramat Jati sehingga kami punya mekanisme infrastruktur untuk menstabilkan harga bahan-bahan pokok di Jakarta," ujar Djarot.
Terkait dengan revitalisasi kawasan milik negara yang kini banyak diduduki warga, Djarot mengatakan pihaknya tak mau semena-mena dalam menjalankannya.
Pihaknya akan lebih dulu menyiapkan rusunawa agar begitu kawasan tersebut ditertibkan, warga tak bingung lagi mencari tempat tinggal "Karena itu, kami akan mengebut pembangunan rusunawa supaya warga yang tidak mampu dan warga yang terdampak program normalisasi Sungai Ciliwung dapat segera punya tempat tinggal," terangnya.
"Lalu kami juga akan kerjakan proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki. Kami juga masih punya utang untuk membangun Masjid Al Mubarokah yang dulu ada di kawasan Kalijodo, tetapi akan kami pindahkan masjid itu ke Taman Kodok. Insya Allah rampung Oktober 2017," tutur Djarot.
Transparansi anggaran
Gayung bersambut, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi meminta Djarot langsung tancap gas merampungkan semua pekerjaan rumahnya mengingat masa jabatannya yang tinggal empat bulan lagi.
Meski hanya menjabat selama empat bulan, Gubernur DKI Jakarta diharapkannya tidak lemah dalam bersikap dan memutuskan sesuatu.
"Biarpun hanya empat bulan, dia sekarang Gubernur DKI Jakarta. Masa depan Jakarta di tangan beliau," kata Prasetyo seusai mengikuti pelantikan Gubernur DKI Jakarta di Istana Negara.
Apalagi, sambung Prasetyo, saat ini tidak ada masalah kemitraan antara legislatif dan eksekutif dalam pemerintahan di DKI Jakarta. Transparannya kegiatan pembangunan dan pemerintahan membuat legislatif dan eksekutif dapat berjalan seiring.
Misalnya saja dalam pembahasan anggaran yang kini dibuat terbuka, tidak ada kamar sebelah, kamar kecil, kamar besar, sehingga semua orang mengetahui.
"Kita buka semua, antara eksekutif dan legislatif sudah transparan. Semua rapat di komisi dan badan anggaran terbuka. Apa pun harus terbuka karena sekarang sudah dikunci dengan e-budgeting, semua sudah transparan dan terstruktur," kata dia.(Ssr/Ant/J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved