Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Mengemis, Cara Mudah Menangguk Rupiah

Deni Aryanto
08/6/2017 10:06
Mengemis, Cara Mudah Menangguk Rupiah
(MI/Usman Iskandar)

RAMADAN menjadi masa panen bagi pengemis di Ibu Kota. Di bulan penuh berkah ini, masyarakat berlomba-lomba bersedekah. Sebaliknya, petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) justru bekerja keras agar para pengemis tidak membeludak dan mengganggu keamanan dan kenyamanan warga.

Kemarin (Rabu, 7/6), sejumlah petugas P3S Suku Dinas Sosial Jakarta Timur dibuat bingung saat menjaring atau menangkap seorang kakek di jembatan penyeberangan orang Tegalan, Matraman, Jakarta Timur.

Hal itu disebabkan kakek yang bernama Jasir, 75, saat ditanya petugas menjawabnya dengan bahasa Minang. Belum lagi, pendengaran dan penglihatanya sudah jauh berkurang. Pria lanjut usia asal Padang, Sumatra Barat, itu tak henti mengoceh dengan bahasa yang tidak dimengerti petugas.

Saat Jasir ditemukan, kondisinya memprihatinkan. Kemeja motif bunga berwarna hijau dan celana bahan hitam yang dikenakannya terlihat kotor. Bau tak sedap keluar dari tubuhnya, sepertinya berhari-hari dia tidak mandi. Kondisi tersebut mengganggu petugas saat proses pemeriksaan.

"Ketika dibawa petugas, aroma tubuh pengemis itu cukup menyengat. Diperkirakan, dia sudah lama tidak mandi karena menggelandang," ungkap Kepala Suku Dinas Sosial, Jakarta Timur, Benny Martha.

Jasir saat itu membawa tas goodie bag warna cokelat muda berisi pakaian ganti. Satu lagi tas selempang hitam yang selalu digantungnya. Petugas sempat terkejut ketika membuka tas selempang milik Jasir. Sejumlah uang kertas pecahan Rp2.000-Rp20 ribu terikat rapi. Jumlahnya mencapai Rp3.475.000.

Belum lagi uang receh yang sudah disimpannya ke dalam kantong plastik. Selama diperiksa, respons Jasir sangat datar. Entah karena pasrah atau memang sudah sering menghadapi persoalan sama, ia terlihat santai menikmati sesi pemeriksaan. "Rencananya uang itu akan ia berikan ke anak-cucunya di Padang, Sumatra Barat," papar Benny.

Dari pengakuannya, Jasir sudah mengemis selama setahun belakangan di Jakarta. Tiap hari, cukup sulit menemukannya di tempat sama. Hal itu disebabkan ia selalu berpindah tempat agar dapat mengelabui petugas untuk menjangkaunya.

Kini, ia dibawa ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Cipayung, Jakarta Timur. "Di sana ia akan mendapatkan pelayanan sosial agar hidupnya lebih baik lagi," tandasnya.

Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Masrokhan mengutarakan tiap Ramadan pengemis dari luar Jakarta berdatangan. Mereka menyebar hampir di seluruh tempat keramaian. Untuk mengawasi keberadaan pengemis musiman, pihaknya menyiagakan sebanyak 425 petugas P3S.

Ia mengimbau warga tidak mudah memberi uang kepada pengemis. "Jika ingin bersedekah ke tempat yang legal saja," sarannya. (J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya