Mantan Menteri Jadi Ketua Partai Demokrat

PARTAI Demokrat memilih Tom Perez, mantan anggota kabinet Barack Obama, sebagai pemimpin baru, Sabtu (26/2).

Perez menghadapi ujian berat mengingat Demokrat saat ini menjadi oposisi.

Dia juga memiliki tugas berat merebut kembali suara mayoritas di Kongres yang didominasi kubu Republik.

Selain itu, Demokrat sebagai oposisi sudah harus mempersiapkan pemilu paruh waktu pada 2018 mendatang dan pemilihan presiden pada 2020 yang menjadi pertaruhan masa depan partai tersebut.

Perez, yang seorang Hispanik-Amerika, merupakan menteri tenaga kerja di era Obama.

Dalam memimpin Demokrat, dia memilih wakilnya, Keith Ellison, pesaingnya dalam perebutan posisi ketua Partai Demokrat.

Ellison merupakan sosok progresif yang secara terbuka menyampaikan kemungkinan memakzulkan Presiden AS Donald Trump.

"Suatu hari nanti, mereka akan belajar tentang era ini dalam sejarah Amerika dan bertanya di mana Anda pada 2017 ketika Amerika memiliki presiden terburuk sepanjang sejarah?" kata Perez.

"Kita akan mengatakan Partai Demokrat bersatu memimpin perlawanan, memastikan presiden ini hanya untuk satu masa jabatan," imbuhnya.

Ellison ialah seorang Afrika-Amerika dan merupakan muslim pertama yang terpilih masuk Kongres AS.

Dalam suksesi kepemimpinan Demokrat, Perez memenangi 235 suara, sementara Elison meraih 200 suara.

Kedua kandidat ini juga merupakan cerminan dua kekuatan dari dua kandidat presiden Partai Demokrat, Hillary Clinton dan Bernie Sanders.

Perez mengambil alih kepemimpinan dari pimpinan sementara Partai Demokrat Donna Brazile, yang sebelumnya menggantikan Debbie Wasserman Schultz yang digeser dari kedudukannya karena tidak independen saat penentuan kandidat Partai Demokrat pada pilpres lalu.

Saat itu Wasserman diketahui condong mendukung Clinton ketimbang Sanders.

Partai Republik mengklaim bahwa kemenangan Perez menjadi indikasi betapa Demokrat telah 'kehilangan kontak dengan orang-orang Amerika'.

"Dengan memilih orang dalam Demokrat, Demokrat hanya menciptakan perpecahan yang lebih dalam lagi pada partai mereka sendiri," kata Ketua Komite Nasional Partai Republik Ronna McDaniel dalam sebuah pernyataan.(AFP/Ths/I-2)