WNI Diduga Terlibat Bunuh Kim

KEMATIAN Kim Jong-nam, 46, saudara tiri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, di Malaysia, Senin (13/2), diduga melibatkan seorang perempuan asal Indonesia, Siti Aisha, 25.

Dalam pernyataan persnya kemarin, Kepolisian Kerajaan Malaysia menyebutkan telah menahan seorang perempuan pemegang paspor Indonesia yang diduga terkait dengan insiden kematian Jong-nam.

Siti diidentifikasi melalui rekaman CCTV di Bandara Kuala Lumpur, tempat Jong-nam diduga telah diracun oleh dua perempuan.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur telah meminta informasi dari otoritas keamanan Malaysia.

"KBRI telah memverifikasi ke otoritas keamanan Malaysia bahwa benar perempuan tersebut berstatus WNI," ujar Iqbal melalui siaran pers, kemarin.

KBRI, lanjutnya, telah meminta akses kekonsuleran kepada pemerintah Malaysia untuk dapat mendampingi serta menjamin hak-hak hukum Siti terpenuhi.

Di tempat terpisah, juru bicara Kantor Imigrasi Indonesia Agung Sampurno mengatakan diplomat dari KBRI telah bertemu dengan Siti di Selangor dan meyakinkan perempuan asal Serang, Banten, itu dalam keadaan aman.

"Mereka diperbolehkan melihat Siti," ujarnya.

Menurut data imigrasi, lanjut Agung, Siti mengunjungi Indonesia pada awal 2017, lalu kembali ke Johor, Malaysia, menggunakan feri dari Batam pada 2 Februari.

Selain Siti, pada Rabu (15/2), polisi Malaysia juga telah menahan seorang perempuan berkewarganegaraan Vietnam, Doan Thi Huong, 28, yang diduga pelaku pembunuhan.

Deputi Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Noor Rashid Ibrahim mengatakan kepada kantor berita Malaysia, Bernama, akan ada beberapa penangkapan lagi.

Laporan terbaru menyebutkan polisi Malaysia telah menahan Muhammad Farid bin Jalaluddin, WN Malaysia, yang diyakini sebagai pacar Siti.

Sebelumnya, Senin (13/2) Kim Jong-nam ditemukan sakit di Bandara Kuala Lumpur sebelum akhirnya dilaporkan meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Polisi Malaysia mengatakan pria yang dikenal playboy itu sedang berjalan menuju ruang keberangkatan ketika dua perempuan menyemprotkan cairan ke wajahnya.

Pemerintah Korea Selatan menduga kedua perempuan itu merupakan agen Pyongyang yang diutus untuk menghabisi Jong-nam. (AFP/AP/Ihs/X-7)