AS Sanksi Petinggi Rusia

PEMERINTAH Amerika Serikat, Senin (9/1), menjatuhkan sanksi terhadap penyidik pidana paling senior Rusia dan dua agen yang diduga telah meracuni mantan mata-mata Moskow, Alexander Litvinenko, di London, Inggris.

Departemen Keuangan AS menambahkan atau memasukkan Ketua Komite Investigasi Rusia Alexander Bastrykin dan terduga pembunuh Litvinenko, Andrei Lugovoi dan Dmitri Kovtun, ke daftar sanksi.

Mereka disanksi di bawah ketentuan Magnitsky Act, undang-undang AS yang memungkinkan tindakan hukuman terhadap Rusia. Sanksinya ialah membekukan semua aset mereka di AS dan melarang mereka bepergian ke negara tersebut.

Keputusan itu datang saat meningkatnya ketegangan diplomatik antara Washington dan Moskow.

Rusia, kemarin, menyesalkan penetapan sanksi terhadap pejabat papan atas Kremlin dalam pembunuh­an Litvinenko itu. Kremlin menyebut keputusan itu langkah yang merusak hubungan bilateral kedua negara.

“Keputusan Washington itu merepresentasikan langkah lebih lanjut menciptakan degradasi hubungan kita,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Menantu Trump jadi penasihat
Di lain hal, sembilan hari menjelang pelantikan, Presiden terpilih AS Donald Trump menunjuk menantunya, Jared Kushner, sebagai penasihat senior di Gedung Putih. Hal itu meningkatkan kekhawatiran akan konflik kepentingan dan nepotisme.

Trump mengatakan dalam sebuah pernyataan, Senin (9/1) waktu setempat, ia bangga melibatkan sang menantu dalam roda pemerintahan yang akan ia nakhodai empat tahun ke depan.

“Jared (Kushner) ialah aset yang luar biasa dan penasihat tepercaya selama masa kampanye dan transisi. Saya bangga memiliki dia dalam peran kunci di pemerintahan saya,” ungkap Trump.

“Dia akan menjadi anggota berharga dari tim saya karena saya akan membuat dan melaksanakan agenda ambisius, menempatkan rakyat Amerika sebagai prioritas pertama,” tambah Trump tentang Kushner.

Seperti Trump, Kushner ialah seorang peng­usaha real estat asal New York dan investor. Pria 36 tahun itu akan bergabung dengan Kepala Staf Reince Priebus dan Chief Strategist Steve Bannon dalam melaksanakan kebijakan dalam dan luar negeri Trump.

Kushner, yang menikah dengan putri sulung Trump, Ivanka, berperan besar dalam menyuplai data-data kampanye bagi Trump. Ia berfokus pada jahit-menjahit pesan dan memanfaatkan media sosial ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memaksimalkan mesin kampanye sang mertua.

Tim transisi mengatakan Kushner, yang oleh Forbes diperkirakan memiliki kekayaan US$1,8 miliar (Rp23 triliun) dengan orangtua dan saudaranya, akan mengorbankan gajinya selama melayani Trump.

Penunjukan Kushner tidak ada rujukan langsung ke hukum-hukum nepotisme. Namun, Kushner telah menyewa tim hukum untuk hal itu.

Sebuah undang-undang federal, yang disahkan setelah mantan Presiden John F Kennedy menunjuk saudaranya sebagai jaksa agung, melarang presiden atau pejabat pemerintah mempekerjakan kerabat. Namun, tidak jelas apakah peraturan 1967 tersebut berlaku untuk kabinet.

Pengacara Kushner menyatakan pengangkatan sang klien dilakukan berdasarkan pertimbangan hukum bahwa undang-undang antinepotisme tidak berlaku untuk jabatan di Gedung Putih.

Seorang pejabat senior transisi Trump juga mengatakan Kushner tidak akan berpartisipasi dalam hal-hal yang memiliki efek langsung pada kepentingan keuangannya agar tidak melabrak ketentuan antinepotisme, termasuk tidak akan menerima gaji. (AFP/I-2)