Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
SATELIT karya anak bangsa ini akhirnya meluncur ke orbit. Satelit yang diberi nama Lapan-A2 itu mulai terbang didorong roket PSLV C30 milik India menuju orbit yang berjarak 650 km di atas Bumi pada pukul 10.00 waktu India atau sekitar pukul 11.30 WIB, kemarin.
Bersama Lapan-A2 meluncur pula satelit lain dalam misi antariksa itu. Termasuk satelit Astrosat milik India, satelit nano milik Amerika Serikat, dan satelit nano milik Kanada.
Satelit-satelit itu menjadi bagian dari keberhasilan India meluncurkan teleskop berteknologi tinggi pertama ke ruang angkasa, kemarin.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengatakan satelit Lapan-A2 diterbangkan dengan membawa tiga misi utama, yaitu pemantauan kapal laut Automatic Identification System (AIS), pemantauan wilayah Indonesia dengan kamera video, dan kamera pencitra (imaging camera) resolusi 4-5 meter, serta dukungan radio amatir untuk mengidentifikasi pulau-pulau terluar.
"Caranya melalui pemasangan radio amatir di pulau-pulau terluar sehingga teridentifikasi sebagai pulau Indonesia. Saat bencana pun bisa ikut mendukung penanganan bencana tersebut," ujarnya saat dihubungi Media Indonesia, kemarin.
Thomas menerangkan, Lapan-A2 akan melintasi Indonesia 14 kali sehari setiap 90 menit.
Dalam fase awal pascapeluncuran, Lapan menyiapkan dua stasiun Bumi di Pusat Teknologi Satelit Ranca Bungur Bogor dan Stasiun Penjejak Satelit di Biak, Papua. Diperlukan waktu satu bulan sebelum satelit beroperasi secara normal untuk mengirimkan data-data.
Sukses India
Peluncuran PSLV C30 yang membawa Astrosat dilakukan tepat satu tahun setelah India menjadi negara Asia pertama yang meluncurkan misi dengan sukses ke Mars untuk mempelajari planet merah itu. India berhasil mengalahkan Tiongkok dalam program ruang angkasa.
Astrosat yang memuat teleskop x-ray akan mengirim data yang tertangkap dari orbitnya untuk kemudian dipelajari sebagai bagian dari alam semesta termasuk lubang hitam dan medan magnet dari bintang.
Astrosat dikabarkan menelan biaya US$27 juta. Teknologi teleskop angkasa luar India itu kerap dibandingkan dengan teleskop Hubble yang diluncurkan NASA pada 1990. Namun, Astrosat memiliki ukuran yang lebih kecil serta periode orbit lebih terbatas.
Peluncuran Astrosat dilakukan setelah Perdana Menteri India Narendra Modi mengunjungi kota industri teknologi Silicon Valley di AS, tempat ia mendesak perusahaan teknologi berinvestasi dan membuka lapangan pekerjaan di India.
"Sekitar 20 menit setelah terbang sempurna dari pelabuhan antariksa kami, pada pukul 10.00 roket telah menempatkan Astrosat di orbit yang dituju," kata Direktur Misi Antariksa India B Jayakumar di Sriharikota, sekitar 90 kilometer dari Kota Chennai, India, kemarin.
India memang terus menunjukkan potensi teknologi yang dimilikinya. Akan tetapi, kritik terhadap ambisi India di angkasa luar tetap terlontar.
Meski lebih hemat ketimbang misi angkasa luar negara-negara lain, program antariksa India dinilai tidak tepat. Pasalnya, negara tersebut masih berjuang mengatasi kemiskinan, kelaparan, dan sanitasi bersih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved