PM Abbott Terguling, Turnbull Pimpin Australia

PERDANA Menteri Australia Tony Abbott secara dramatis digulingkan dalam pemungutan suara Partai Liberal oleh Malcolm Turnbull. Hasil pemilihan di Partai Liberal itu sekaligus memaksa Abbott mengundurkan diri dari kursi perdana menteri.

Abbott berkuasa di Partai Liberal dan menjadi perdana menteri setelah partainya menang dalam pemilu nasional pada 2013.

Namun, manuver Turnbull yang mengatakan partai koalisi pendukung pemerintah akan menghadapi kekalahan tanpa perubahan di pucuk pimpinan memaksa Partai Liberal dan Abbott melakukan voting.

"Saya akan menjadi kandidat dan saya berharap menang," kata Abbott menjelang pemungutan suara, sebelum kalah 44-54 suara dari Turnbull.

Menlu Julie Bishop, yang dilaporkan memihak Turnbull, sempat meminta Abbott untuk berhenti dari jabatannya di partai dan pemerintahan sehari sebelum pemilihan di internal partai.

Dalam pemilihan internal kemarin, Bishop berhasil mempertahankan posisi sebagai wakil ketua umum Partai Liberal dengan memperoleh 70 dari 100 suara.

Di parlemen Australia saat ini, siapa pun yang memimpin Partai Liberal akan menjadi perdana menteri.

Mantan PM Australia Kevin Rudd dan Julia Gillard yang berasal dari Partai Buruh juga menderita nasib yang sama pada 2010 dan 2013.

Manuver untuk menjatuhkan Abbott sebenarnya sudah tercium sejak beberapa bulan lalu.

Bahkan, Abbott sempat memenangi pemungutan suara Februari lalu.

Padahal saat itu, kebijakan Abbott dipertanyakan dan popularitasnya menurun drastis.

Namun, kali ini, Abbott gagal membalikkan hasil survei popularitas dan tidak mampu meningkatkan perekonomian ataupun menghentikan kebocoran dalam partainya sendiri.

Turnbull merupakan mantan pengacara dan pengusaha yang mewakili pemilih kelas atas di Sydney.

Sebelumnya Turnbull berpendapat bahwa pesan pemerintah tidak sampai ke masyarakat sehingga dibutuhkan model pemerintahan yang memiliki pendekatan baru dan lebih terbuka.

Turnbull sebelumnya pernah menjabat menteri komunikasi di kabinet Abbott.