Kemenlu Ethiopia Luncurkan Buku Strategi Diplomasi Dubes Al Busyra Basnur

DIREKTUR Jenderal Urusan Timur Tengah, Asia, dan Pasifik Kementerian Luar Negeri Ethiopia, Negus Kebede Kassaw, secara resmi meluncurkan buku tentang kegiatan diplomasi yang diselenggarakan oleh Duta Besar (Dubes) Al Busyra Basnur di Ethiopia, Kamis (3/10) malam waktu setempat. Acara berlangsung di Kedutaan Besar RI (KBRI) Addis Ababa.

Karya setebal 220 halaman berjudul Dr. (H.C.) Al Busyra Basnur, Inspiring Ambassador from Journalist and Writer to Diplomat ditulis oleh Sisay Sahlu Nigatu, seorang wartawan senior Ethiopia yang bekerja di The Reporter, sebuah media pers terkemuka di Ethiopia.

Dalam keterangan yang disiarkan KBRI Addis Ababa, Jumat (4/10), disebutkan bahwa buku tersebut berisi berbagai kegiatan, strategi, dan nilai-nilai diplomasi baru yang dikembangkan oleh Al Busyra dalam melaksanakan tugas-tugasnya di Ethiopia. Karya ini juga berisi banyak testimoni dari pejabat tinggi pemerintah, diplomat, akademisi, pengusaha, pemuda, dan wartawan Ethiopia tentang Dubes Al Busyra. 

Baca juga : Dari Hutan Wakaf Bogor Semangat Perbaikan Lingkungan Digelorakan

Di dalam buku itu, penulis juga banyak membahas tentang kemampuan Al Busyra dalam manjalankan kegiatan diplomasi publik dan meningkatkan people to people contact dengan bermodalkan latar belakang wartawan dan penulis sebelum bertugas sebagai diplomat karier.  

Perluncuran buku dihadiri oleh sekitar 40 duta besar asing di Addis Ababa serta sekitar 250 orang undangan lainnya. Acara tersebut diselenggarakan bersamaan dengan kegiatan resepsi diplomatik KBRI Addis Ababa.

Duta Besar Negus Kebede menilai buku tersebut penting sebagai rujukan dan sumber inspirasi dalam meningkatkan hubungan antarbangsa dan negara, khususnya Indonesia dan Ethiopia.

“Saya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Duta Besar Al Busyra Basnur atas berbagai kegiatan diplomasi untuk meningkatkan hubungan Ethiopia dengan Indonesia serta menjadikan tulisan dan penerbitan buku sebagai bagian penting dalam memajukan diplomasi,” kata Dubes Negus.

Sementara itu, Sisay Sahlu mengatakan ia sengaja menulis buku tersebut karena melihat banyak strategi dan nilai-nilai diplomasi baru yang dikembangkan oleh Duta Besar Al Busyra, yang belum pernah ia lihat sebelumnya. (B-3)