Paus Fransiskus Sebut Invasi Israel Sebagai Terorisme

PAUS Fransiskus bertemu secara terpisah dengan kerabat sandera Israel yang ditahan oleh Hamas dan warga Palestina yang memiliki keluarga di Gaza, Rabu (22/11). Ia mengatakan konflik tersebut telah melampaui perang dan menjadi aksi terorisme.

Berbicara dalam sambutan tanpa naskah pada audiensi umum hari Rabu di Lapangan Santo Petrus tak lama setelah pertemuan pagi hari di kediamannya, Paus mengatakan dia mendengar langsung bagaimana kedua belah pihak menderita dalam konflik tersebut.

"Inilah dampak perang. Tapi di sini kita sudah melampaui perang. Ini bukan perang. Ini terorisme," katanya.

Baca juga: Enam Warga Palestina Ditembak Mati di Tepi Barat

Ia memohon doa agar kedua belah pihak tidak terus-terusan terbawa nafsu, yang pada akhirnya membunuh semua orang. Kedua kelompok mengadakan konferensi pers terpisah pada Rabu (22/11) malam.

Pertemuan dan komentar Paus terjadi beberapa jam setelah pemerintah Israel dan Hamas sepakat untuk membungkam senjata di Gaza setidaknya selama empat hari , mengizinkan bantuan dan membebaskan sedikitnya 50 sandera yang ditangkap oleh militan dengan imbalan setidaknya 150 warga Palestina yang dipenjara di Israel.

Baca juga: Dunia Perlu Langgengkan Gencatan Senjata di Gaza

Israel telah mengepung Gaza dan melakukan pemboman tanpa henti sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan Israel.

Sejak itu, lebih dari 14.128 warga Gaza telah terbunuh, sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak, menurut pejabat medis di wilayah yang dikuasai Hamas, angka yang dianggap dapat dipercaya oleh PBB.

(CNA/Z-9)