PEMERINTAH Armenia, pada Kamis (27/5), mengatakan bahwa Azerbaijan telah menangkap enam tentaranya, yang terbaru dari serangkaian insiden perbatasan setelah perang tahun lalu atas wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Armenia mengatakan bahwa pasukannya sedang melakukan pekerjaan teknik di wilayah perbatasan ketika tentara Azerbaijan mengepung dan menangkap enam prajurit.
Namun, militer Azerbaijan menggambarkan tentara Armenia sebagai kelompok pengintaian dan sabotase dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan penahanan tersebut.
Dikatakannya, tentara Armenia mencoba untuk menambang rute pasokan yang mengarah ke posisi tentara Azerbaijan dan dikepung, dinetralkan dan ditawan.
Insiden itu, yang menurut Azerbaijan, terjadi di wilayah Kelbajar di perbatasan antara rival bersejarah itu, merupakan yang terbaru dalam beberapa bulan dan menambah tekanan pada gencatan senjata yang ditengahi oleh Rusia tahun lalu.
Dua negara pecahan Uni Soviet di wilayah Kaukasus bertempur selama enam minggu mulai September 2020 lalu untuk menguasai Nagorno-Karabakh, wilayah etnis Armenia di Azerbaijan yang telah dikuasai oleh separatis selama beberapa dekade.
Sekitar 6.000 orang tewas dalam konflik yang berakhir setelah Moskow menjadi perantara kesepakatan antara Yerevan dan Baku.
Gencatan senjata, yang dipantau oleh sekitar 2.000 penjaga perdamaian Rusia, sebagian besar telah dilaksanakan, tetapi ketegangan terus berlanjut dan ada beberapa insiden perbatasan. (AFP/Nur/OL-09)
