Lockdown Buat 700 Ribu Orang Berhenti Kerja di Inggris

JUMLAH wiraswasta yang berhenti bekerja selama penguncian wilayah atau lockdown saat ini sudah 50% lebih tinggi daripada jumlah orang yang tidak bekerja selama penguncian pertama dan 41% telah mengalami penurunan pendapatan yang signifikan, menurut studi yang dilakukan Resolution Foundation.

Studi tersebut menunjukkan sekitar 700.000 orang telah berhenti bekerja sepenuhnya selama pembatasan saat ini, naik dari 460.000 pada Mei lalu. Mulai dari penata rambut hingga orang-orang yang menjadi wiraswasta sebelum pandemi melanda termasuk di antara mereka yang tidak mendapatkan dukungan setelah reformasi pemerintah gagal untuk mencakup 1,5 juta dari pekerja wiraswasta Inggris yang sebelumnya berjumlah 5 juta orang.

Baca juga: Usai Pembebasan Trump, Biden Sebut Demokrasi Rapuh

Studi tersebut menunjukkan penurunan yang lebih tajam dalam jumlah wiraswasta yang aktif bekerja daripada angka resmi yang ditunjukkan dan akan menambah tekanan pada Kanselir Rishi Sunak menjelang anggaran pada bulan depan.

Dia diperkirakan akan melaporkan defisit belanja publik terbesar. Banyak anggota parlemen telah melobi Departemen Keuangan untuk memberikan lebih banyak dukungan bagi mereka yang terkena dampak paling parah, yang menurut penelitian sebelumnya juga sebagian besar adalah pekerja muda dan bergaji rendah.

Ketua Komite Keuangan Mel Stride telah mengkritik para pejabat karena cakupan perlindungan yang terbatas untuk wiraswasta, banyak di antaranya telah dipaksa untuk mengklaim kredit universal.

Inggris nyaris menghindari resesi 'double dip' menurut angka pekan lalu yang menunjukkan ekonomi tumbuh pada kuartal terakhir tahun 2020. Namun, ekspansi yang rendah sebesar 1% antara Oktober dan Desember gagal mencegah penurunan pendapatan nasional Inggris sebesar 9,9% sepanjang tahun tersebut.

Perkiraan menunjukkan Inggris pulih pada paruh kedua tahun 2021 karena adanya vaksinasi covid-19 dan pelonggaran pembatasan yang memungkinkan industri perhotelan dan rekreasi dibuka kembali.

Sunak kemungkinan masih akan memberikan sebagian besar dukungannya untuk bisnis dan rumah tangga ketika dia menjabarkan rencananya untuk tahun depan, meskipun dipahami bahwa dia telah menolak untuk memperluas cakupan program penyelamatannya untuk wiraswasta.

Thinktank mengatakan 41% pekerja wiraswasta telah mengalami penurunan pendapatan sebesar 25% atau lebih selama penguncian saat ini. "Ini hanya sedikit lebih rendah dari proporsi pekerja yang mengalami guncangan pendapatan yang parah pada penguncian nasional pertama di bulan Mei (45%)," kata laporan itu.

Seorang Juru Bicara Departemen Keuangan mengatakan hampir £ 20 miliar telah digunakan untuk mendukung wiraswasta. "Meskipun demikian, kami mengakui bahwa tidak mungkin untuk mendukung semua orang dengan cara yang mereka inginkan, tetapi kami terus meninjau skema kami dan akan menetapkan tahap dukungan ekonomi berikutnya sesuai anggaran," katanya. (The Guardian/OL-6)