Gelar Simbolis Baru untuk Kim Jong-un

PEMIMPIN Korea Utara Kim Jong-un kemarin terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Partai Buruh. Kim mengambil alih gelar itu dari almarhum ayahnya sebagai langkah simbolis dan bertujuan lebih memperkuat kekuasaannya.

Ayah Kim Jong-un, Kim Jongil, tetap menjadi sekretaris jenderal abadi partai itu sejak kematiannya pada 2011. Adapun kakek Kim Jong-un, Kim Il-sung, pendiri Korea Utara, ialah presiden abadi negara itu meski sudah meninggal sejak 1994.

Dalam kongres partai, Kim Jong-un terpilih dengan suara bulat. “Semua delegasi menyatakan dukungan penuh dengan tepuk tangan meriah dalam kegembiraan yang luar biasa,” kata kantor berita KCNA.

Kongres itu adalah pertemuan partai yang berkuasa yang memperkuat otoritas rezim dan dapat berfungsi sebagai platform untuk pengumuman perubahan kebijakan atau personel elite.

Gelar baru itu diberikan setelah Kim berjanji memperkuat kemampuan militer negaranya yang bersenjata nuklir dan menyebut AS sebagai musuh utama Korut.

Para ahli mengatakan nomenklatur baru itu sebagian besar bersifat simbolis, dengan kongres mengubah jabatan demi memulihkan sistem sekretariat partai yang sebelumnya dibatalkan. “Ini adalah cara tidak langsung lain untuk mengakui bahwa rencana yang diperkenalkan pada 2016 termasuk sistem ketua yang baru tidak benarbenar berhasil,” kata Ahn Chan-il dari Institut Dunia untuk Kajian Korea Utara di Seoul.

“Kim ingin menciptakan citra baru untuk dirinya dan zamannya yang berbeda dari ayahnya dengan menjadi ‘ketua’. Namun, sepertinya dia merasa perlu untuk menekankan hubungan dengan ayahnya untuk mengonsolidasikan kepemimpinannya selama masa sulit ini,” terangnya.

Partai Buruh juga mengadakan pemilihan untuk pengurus komite pusat. Namun, saudara perempuan Kim, Kim Yo-jong, tidak termasuk daftar orang-orang yang diangkat ke komite pusat partai. (AFP/Nur/X-11)