Perayaan Malam Tahun Baru Sepi di Tengah Pandemi

PANDEMI covid-19 membuat perayaan malam tahun baru 2021 berbeda dengan tahun sebelumnya. Masyarakat di sejumlah negara terpaksa memperingati malam pergantian tahun dalam pembatasan untuk membendung penularan virus korona yang menyebabkan lebih dari 1,7 juta orang meninggal dunia dan 82 juta orang terinfeksi sejak Januari 2020.

Di Sydney kembang api membumbung tinggi ke langit di atas Opera House, tetapi pelabuhan di bawahnya terlihat sepi.Pertunjukan piroteknik di Sydney yang dulunya telah menarik kerumunan jutaan orang ke area pelabuhan kota, kini durasinya diperpendek dan tempat-tempat pemandangan paling populer dipagari, serta banyak polisi yang mengawasi pengunjung.

"Tahun yang luar biasa," kata Perdana Menteri Negara Bagian New South Wales, Gladys Berejiklian. "Semoga 2021 lebih mudah bagi kita semua," imbuhnya.

Di New York, Times Square juga lebih sepi dari tahun sebelumnya. Singa-singa di Trafalgar Square London akan dibarikade, tidak ada kerumunan di Lapangan Santo Petrus dan tidak ada yang menyelam ke Sungai Tiber di Roma.

Di Prancis, hanya enam orang dewasa yang diizinkan berkumpul di sekitar meja makan dengan 100 ribu personel keamanan akan mengawasi setiap perayaan publik. Penjualan alkohol dilarang di beberapa daerah dan menteri dalam negeri, Gérald Darmanin, memerintahkan petugas untuk secara ketat memberlakukan jam malam nasional pukul 8 malam hingga 6 pagi sebagai bagian dari perjuangan melawan pertemuan publik yang tidak sah dan fenomena kekerasan perkotaan.

Di Inggris, usai melaporkan 981 kematian pada Rabu (30/12), memperingatkan warga yang berencana merayakan malam tahun baru bahwa mereka tidak boleh menggelar pesta karena covid-19 menyukai kerumunan. Penghalang dipasang di tempat umum seperti Trafalgar Square London dan Parliament Square.

Sementara itu, di kota Wuhan di Tiongkok, tempat pandemi bermula setahun lalu, ribuan orang berkumpul di tempat populer di seluruh pusat kota untuk menantikan 2021. Beberapa mengatakan mereka tetap berhati-hati, tetapi tidak terlalu khawatir. Di Selandia Baru, yang juga berhasil memberantas virus korona setelah lockdown ketat selama tujuh minggu, malam tahun baru dapat berjalan seperti biasa.

Di Jerman, pemerintah melarang penjualan kembang api agar tidak menimbulkan kerumunan dan pelanggar akan mendapat hukuman dari polisi.

"Kami tidak pernah (mengalami tahun yang sangat berat sebelumnya), terlepas dari semua kekhawatiran dan beberapa skeptisisme, kami menantikan yang baru dengan begitu banyak harapan," kata Kanselir Jerman Angela Merkel.

Dia pun mengutuk para pengunjuk rasa anti-lockdown dan teori konspirasi vaksin.

"Saya hanya bisa membayangkan betapa pahit rasanya bagi orang-orang yang berduka karena kehilangan orang terkasih akibat korona, atau harus berjuang melawan dampak suatu penyakit, ketika virus itu diperdebatkan dan disangkal oleh beberapa orang yang putus asa," kata Merkel.

Menteri Kesehatan Jens Spahn, mengatakan dia malam tahun baru kali ini akan menjadi malam tahun baru yang paling tenang sepanjang hidupnya.

Direktur medis nasional NHS Inggris Stephen Powis, mengatakan tinggal di rumah dan memperingati pergantian tahun sesuai protokol kesehatan akan mengurangi infeksi dan mengurangi tekanan pada rumah sakit.

"Sangat penting bahwa tahun ini, semua orang harus terus mengikuti aturan dengan tinggal di rumah dan tidak berkumpul,” katanya.

Perdana Menteri Boris Johnson, juga mendesak orang-orang untuk mengikuti aturan dan memperingati tahun baru dengan aman di rumah.

Di Italia, negara Eropa yang mencatat kematian terbanyak akibat covid-19, bar, restoran, dan sebagian besar toko tutup. Jam malam pukul 10 pagi-7 malam juga diberlakukan untuk Malam Tahun Baru.

“Paus Fransiskus membatalkan rencana untuk memimpin layanan Malam Tahun Baru dan Hari Tahun Baru karena linu panggulnya semakin parah,” kata Vatikan.

Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan dalam pidato Tahun Barunya pada Kamis (31/12) bahwa ia berharap Rusia akan bersatu dalam menghadapi pertempuran dengan virus tersebut. Dia pun mengakui gelombang kedua infeksi masih melanda negara itu.

“Sayangnya, epidemi belum sepenuhnya dihentikan,” kata Putin dalam pidatonya yang akan disiarkan tepat sebelum tengah malam di masing-masing dari 11 zona waktu Rusia.

“Perjuangan untuk melawannya (virus) tidak berhenti bahkan untuk satu menit,” katanya.

baca juga: Sukses Lewati Pandemi, Warga Wuhan Rayakan Tahun Baru

Putin menuturkan bahwa banyak petugas medis bertugas pada malam pergantian tahun, sehingga dia menyerukan masyarakat agar mengerti tanggung jawabnya.

Di New York, bola Malam Tahun Baru akan jatuh di Broadway, tetapi penontonnya kali ini adalah sekelompok kecil perawat, dokter, dan pekerja penting lain yang telah dipilih sebelumnya. Polisi menutup lapangan bagi kendaraan dan pejalan kaki pada Rabu tengah malam dan mengatakan mereka akan membubarkan setiap penonton yang masuk ke ‘zona beku’ yakni blok yang mengelilingi bola.

“Jika Anda pikir Anda akan mampu berdiri di sana dan menonton bola, Anda salah,” kata kepala polisi Terence Monahan. (The Guardian/OL-3)