Cile Setujui Vaksin Pfizer untuk Penggunaan Darurat

INSTITUT Kesehatan Masyarakat Cile, kemarin, menyetujui vaksin virus korona Pfizer-BioNTech untuk penggunaan darurat. Cile menjadi negara pertama di Amerika Selatan yang menyetujui vaksin tersebut, yang akan digunakan pada populasi yang berusia 16 tahun ke atas.

Badan tersebut mengatakan Cile siap menerima vaksin Pfizer untuk membantu menghentikan penyebaran virus korona, yang telah merenggut hampir 16 ribu nyawa di negara itu. Sebanyak 22 dokter dan ahli kimia farmasi dengan suara bulat menyetujui vaksin tersebut pada Rabu. Untuk gelombang pertama, sebanyak 30 ribu dosis diharapkan tiba dalam seminggu. Vaksinasi pun dapat dimulai pada 24 Desember.

Presiden terpilih AS Joe Biden dan Wakil Presiden Mike Pence akan segera divaksinasi covid-19. Berdasarkan pernyataan dari dua pejabat transisi yang mengetahui kabar ini, Biden akan menerima vaksin di hadapan publik paling cepat minggu depan.

Biden mengatakan, pada Selasa lalu, bahwa ahli penyakit menular AS, Anthony Fauci, menyarankan dia untuk mendapatkan vaksin lebih cepat. Di sisi lain, Biden ingin menjadikan pekerja perawatan kesehatan garis depan dan orang-orang yang rentan sebagai prioritas utama saat vaksin itu diluncurkan di seluruh negeri.

Namun, dia juga mempertimbangkan pentingnya mendapatkan vaksin di depan umum untuk membangun kepercayaan warga Amerika Serikat agar mendapatkan vaksinasi.

"Saya tidak ingin menjadi yang terdepan, tetapi saya ingin memastikan kami menunjukkan kepada orang-orang Amerika Serikat bahwa hal itu aman untuk dilakukan," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn, pada Rabu, mengatakan negara tersebut akan memulai vaksinasi virus korona pada penghuni panti jompo pada 27 Desember.

Dalam sebuah pernyataan, 16 menteri kesehatan negara bagian di Jerman mengatakan Spahn telah mengumumkan perkiraan persetujuan dan pasokan vaksin BioNTech dengan pendistribusian dimulai tak lama sebelum akhir tahun.

Perdana Menteri Prancis Jean Castex juga mengatakan Prancis dapat memulai vaksinasi pada minggu terakhir Desember jika semua persyaratan terpenuhi.

Castex mengatakan antara sekarang dan Februari, Prancis akan menerima pengiriman sekitar 3,5 juta dosis, cukup untuk mencakup sekitar 1,7 juta orang. (Nur/AA/AFP/The Guardian/I-1)