Samoa Konfirmasi Kasus Covid-19 Pertama

SAMOA mengonfirmasi kasus covid-19 pertama, yang diimpor dari Australia, setelah hampir 11 bulan terbebas dari virus tersebut.

Kasus positif terdeteksi pada seorang warga negara Samoa berusia 70 tahun yang melakukan perjalanan ke Apia, ibu kota Samoa dari Melbourne dalam penerbangan repatriasi pada 13 November.

Baca juga: Presiden Brasil Tolak Vaksin Covid-19

"Kami mengonfirmasi bahwa ada satu kasus positif setelah kami menguji semua 274 penumpang di karantina kemarin, mengingat besok adalah akhir masa karantina mereka," kata Kepala Aksekutif Kementerian Kesehatan Samoa, Leausa Dr Take Naseri.

Awal pekan ini, terjadi kebingungan mengenai apakah Samoa telah mencatat kasus covid-19.

Seorang pelaut yang berada dalam penerbangan yang sama untuk kembali ke Samoa pada awalnya dinyatakan positif, tetapi ini kemudian tidak meyakinkan.

“Pelaut itu di lubang hidung kirinya dinyatakan positif dan di sebelah kanannya dinyatakan negatif,” kata Perdana Menteri Samoa Tuila'epa Sailele Malielegaoi.

Naseri mengatakan, pria berusia 70 tahun yang dinyatakan positif covid-19 dan istrinya telah dipindahkan ke bangsal isolasi covid-19 di Rumah Sakit Tupua Tamasese Meaole II.

“Istrinya negatif. Dia (pasien) memiliki kondisi khusus, tetapi saat ini dia tidak memiliki gejala, tidak demam, batuk, dan tidak menunjukkan gejala seperti pneumonia dan flu,” jelasnya.

Naseri mengatakan, tenaga kesehatan, karyawan hotel, dan pekerja bandara telah sangat waspada dengan kemungkinan interaksi dengan penumpang yang saat ini dikarantina.

Samoa sekarang telah beralih ke level waspada 1 pada matriks risiko nasionalnya, dengan masyarakat diminta untuk memerapkan jarak sosial dan memakai masker.

Setelah berbulan-bulan menjauhkan virus dari negaranya, konfirmasi kasus positif telah menimbulkan rasa gelisah, di ibu kota Samoa. Petugas keamanan di luar gedung pemerintah meminta orang-orang untuk memakai masker dan membagikan handsanitizer, mengubah gaya hidup yang sudah dikenal di seluruh dunia selama berbulan-bulan, tetapi masih baru bagi warga Samoa.

Seperti banyak negara Pasifik, Samoa dengan cepat menutup perbatasannya ketika pandemi mulai menyebar, memanfaatkan kondisi geografisnya untuk mencegah virus masuk.

Banyak negara Pasifik memiliki sistem kesehatan publik yang rapuh dan populasi dengan tingkat komorbiditas yang signifikan. Masih ada kekhawatiran terhadap wabah yang tidak terkendali dapat dengan cepat memberatkan kondisi medis apapun.

Tetapi isolasi telah menghancurkan ekonomi Pasifik, yang menimbulkan keluhan dari para pebisnis, terutama di negara-negara yang bergantung pada pariwisata, untuk melonggarkan pembatasan. Pemerintah juga telah terpecah antara keharusan untuk memulangkan ribuan warga yang terlantar di luar negeri, dan menjaga pulau mereka agar bebas dari virus.

Baca juga: Victoria Nihil Kasus Covid-19 Usai Lockdown

Siligatusa Pa'ipa’i Fatialofa, wali kota desa Tanugamanono di pinggiran Apia dan seorang petugas keamanan di bandara, mengatakan dia terkejut dengan berita tentang kasus positif di Samoa.

“Saya sangat prihatin dan khawatir dengan desa saya. Saya hanya ingin pulang untuk istri dan anak-anak saya. Saya akan mendesak desa saya untuk menghormati pemberitahuan dan aturan kesehatan masyarakat yang ditetapkan oleh pemerintah kami, sehingga kami tetap aman,” tandasnya. (The Guardian/OL-6)