Anak Jerman Tertular Covid-19 di Luar Sekolah

SEBUAH hasil analisis kasus covid-19 yang dilakukan pada Agustus-Oktober menunjukkan bahwa anak-anak di Kota Hamburg, Jerman, empat kali lebih rentan tertular covid-19 saat kumpul-kumpul di luar sekolah jika dibandingkan dengan di dalam sekolah.

Otoritas sekolah Hambur mengatakan, 78% dari 372 anak yang terinfeksi virus antara libur musim panas dan musim gugur terjangkit covid-19 di luar sekolah. Kemudian, anak-anak berusia di bawah 12 tahun hanya memiliki separuh kemungkinan terinfeksi jika dibandingkan dengan anak yang usianya lebih tua.

Dikatakan bahwa, banyak sekolah hanya mencatatkan satu kasus dalam satu kelompok usia selama 10 hari. Hal ini menunjukkan bahwa kecil kemungkinan siswa yang terinfeksi menularkan virus pada teman sekelasnya. Sebagian besar anak tertular covid-19 di rumah, acara pesta, atau pertemuan pribadi lainnya.

Dari 472 sekolah di Hamburg, 171 telah mencatatkan kasus, tapi hanya 23 di antaranya yang mengalami kasus berganda.

Seiring kembali melonjaknya kasus covid-19 di Eropa, Jerman telah memberlakukan lockdown ringan selama sebulan sejak 2 November dengan menutup bar dan restoran, tapi tetap membuka sekolah dan toko.

Negara bagian federal Jerman minggu ini menolak tawaran Kanselir Angela Merkel untuk memperketat peraturan, termasuk mewajibkan pemakaian masker di sekolah, memperkecil ukuran kelas, dan membatasi kontak sosial hanya pada satu keluarga atau teman. “Ada sekitar 476 kasus di sekolah dan lebih dari 100 kasus di fasilitas penitipan anak,” kata Kepala Institut Robert Koch (RKI) untuk penyakit menular Lothar Wieler.

Jerman terus berkembang lebih baik jika dibandingkan dengan banyak negara tetangganya di Eropa, bahkan saat kasus melonjak pada gelombang kedua pandemi.

Data RKI yang diterbitkan pada Kamis menunjukkan kasus covid-19 yang dikonfirmasi di Jerman telah meningkat sebesar 22.609 kasus, yang menjadi peningkatan terbesar dalam enam hari, sehingga total kasus menjadi 855.916. Sementara itu, jumlah kematian bertambah 251 kasus menjadi 13.370 kasus. (Aiw/CNA/I-1)