Francisco Sagasti Jadi Pemimpin Sementara Peru

KONGRES Peru menunjuk Francisco Sagasti sebagai presiden sementara yang baru setelah 24 jam bertahan tanpa kepala negara. Dalam seminggu terakhir negara tersebut sedang dilanda keresahan akibat demo prodemokrasi yang ditandai dengan dugaan kebrutalan polisi.

Francisco Sagasti merupakan seorang insinyur industri dan satu-satunya anggota partai politik yang menentang penggulingan mantan presiden Martin Vizcarra seminggu yang lalu. Dia akan menjadi presiden sementara yang bertugas memimpin penyelenggaraan pemilihan umum pada April 2021.

Langkah ini diharapkan dapat meredakan ketegangan di jalanan seusai pemakzulan Vizcarra yang memicu protes nasional dan dipandang sebagai krisis politik terburuk di Peru oleh para analis.

Mantan presiden sementara, Manuel Merino, mengundurkan diri pada Minggu pekan lalu seusai meningkatnya kemarahan publik atas pembunuhan dua pengunjuk rasa oleh polisi.

Para korban tersebut diidentifi kasi sebagai Jack Brian Pintado Sanchez, 22, dan Jordan Inti Sotelo Camargo, 24.

Mereka merupakan korban tewas pertama dalam hampir seminggu kerusuhan atas pencopotan kontroversial Martin Vizcarra sebagai  presiden dan penggantinya oleh pemerintah de facto yang dinilai sebagian masyarakat sebagai kudeta.

Jurnalis terluka

Sagasti yang memenangi 97 suara anggota parlemen turut menyampaikan dukanya atas kematian dua pemuda tersebut.

“Hari ini bukan hari perayaan karena kami melihat kematian dua anak muda dalam aksi unjuk rasa untuk mengungkapkan pandangan  mereka,” kata Sagasti.

“Kita tidak bisa menghidupkan mereka kembali, tapi dari kongres dan eksekutif kita bisa mengambil tindakan agar tidak terulang lagi,” tambahnya.

Komite Perlindungan Jurnalis mengatakan, setidaknya 35 jurnalis juga terluka saat meliput protes antipemerintah di Peru. Lebih dari 100 pengunjuk rasa membutuhkan perawatan rumah sakit dan empat lainnya masih belum ditemukan. (Aiw/The Guardian/X-11)